Selasa, 24 April 2018

Perkembangan Tanaman Hasil Bios 44


Perkembangan hasil tanaman yang di berikan Bios 44 mulai terlihat hasilnya dengan menggunakan aplikasi BIOS yang disosialisasikan oleh Satgas Opster TNI Kalwedo Kodam XVI/Pattimura. Masyarakat Pulau Kisar mulai  merasakan perubahan ke arah lebih baik pada Pohon Jeruk yang dimilikinya, yang sangat diandalkan oleh masyarakat Pulau Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Selasa (24/04). Sejak tiga tahun terakhir, banyak pohon jeruk Kisar mengalami mati kering karena adanya hama/penyakit, sehingga jeruk Kisar mengalami penurunan, dan berakibat pada penurunan pendapatan masyarakat pulau Kisar mulai menurun.

Pada tahun 2017 akhir, Dinas pertanian menyarankan agar semua pohon Jeruk Kisar harus dimusnahkan sampai ke akarnya, dan harus diganti dengan bibit jeruk Kisar yang baru
yang akan didatangkan.
Namun beberapa penduduk tetap mempertahankan pohon jeruk yang rata-rata hampir mati, dan mencoba aplikasi BIOS yang disosialisasikan oleh Satgas Opster TNI Kalwedo Kodam XVI/Pattimura.

Bios 44 merupakan bahan berbentuk cairan yang dikembangkan oleh Korem 044/Gapo, Kodam II/Sriwijaya dan telah mendapatkan hak paten dari Kementerian Hukum dan Ham atas penemuan tersebut. Penemuan Bios 44 awalnya adalah untuk mencegah kebakaran pada lahan yang mudah terbakar seperti lahan gambut, selanjutnya berkembang menjadi pengurai tanah tandus menjadi subur. Kini Bios 44 sudah berkembang untuk pembudidayaan ikan dan pertanian.  Bios 44 diperkenalkan kepada Prajurit Kodam XVI/Pattimura diawal tahun 2018 dengan melaksanakan pelatihan yang bertempat di Mako Yonif 731/Kabaresi.

Setelah Mencoba BIOS 44 masyarakat Pulau Kisar mulai  merasakan perubahan ke arah lebih baik pada pohon jeruk yang dimilikinya dalam kurun waktu hanya 14 hari.

Sehingga dengan solusi tersebut diharapkan dapat mengatasi kesulitan rakyat selama ini di Pulau Kisar, dan dapat mengembalikan kejayaan jeruk kisar yang hampir punah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar