Perkembangan hasil tanaman yang di berikan Bios 44 mulai terlihat
hasilnya dengan menggunakan aplikasi BIOS yang disosialisasikan oleh Satgas
Opster TNI Kalwedo Kodam XVI/Pattimura. Masyarakat Pulau Kisar mulai merasakan perubahan ke arah lebih baik pada
Pohon Jeruk yang dimilikinya, yang sangat diandalkan oleh masyarakat Pulau
Kisar, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), Selasa (24/04). Sejak tiga tahun terakhir, banyak pohon jeruk Kisar mengalami mati
kering karena adanya hama/penyakit, sehingga jeruk Kisar mengalami penurunan,
dan berakibat pada penurunan pendapatan masyarakat pulau Kisar mulai menurun.
Pada tahun 2017 akhir, Dinas pertanian menyarankan agar semua pohon
Jeruk Kisar harus dimusnahkan sampai ke akarnya, dan harus diganti dengan bibit
jeruk Kisar yang baru
yang akan didatangkan.
Namun beberapa penduduk tetap mempertahankan pohon jeruk yang rata-rata
hampir mati, dan mencoba aplikasi BIOS yang disosialisasikan oleh Satgas Opster
TNI Kalwedo Kodam XVI/Pattimura.
Bios 44 merupakan bahan berbentuk cairan yang dikembangkan oleh Korem
044/Gapo, Kodam II/Sriwijaya dan telah mendapatkan hak paten dari Kementerian
Hukum dan Ham atas penemuan tersebut. Penemuan Bios 44 awalnya adalah untuk
mencegah kebakaran pada lahan yang mudah terbakar seperti lahan gambut,
selanjutnya berkembang menjadi pengurai tanah tandus menjadi subur. Kini Bios
44 sudah berkembang untuk pembudidayaan ikan dan pertanian. Bios 44 diperkenalkan kepada Prajurit Kodam
XVI/Pattimura diawal tahun 2018 dengan melaksanakan pelatihan yang bertempat di
Mako Yonif 731/Kabaresi.
Setelah Mencoba BIOS 44 masyarakat Pulau Kisar mulai merasakan perubahan ke arah lebih baik pada
pohon jeruk yang dimilikinya dalam kurun waktu hanya 14 hari.
Sehingga dengan solusi tersebut diharapkan dapat mengatasi kesulitan
rakyat selama ini di Pulau Kisar, dan dapat mengembalikan kejayaan jeruk kisar
yang hampir punah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar