Kegiatan
pada hari kedua yang telah dilaksanakan anggota disetiap pos mengalami
kendala yaitu terjadi penolakan oleh masyarakat tentang keberadaan Pos dari Batalyon Infanteri (Yonif)
731/Kabaresi dikarenakan pernah terjadi
adanya insiden pemukulan oleh anggota Yonif 731/Kabaresi pada saat adanya pesta
diwilayah tersebut. Hingga saat ini masih muncul tindakan atau aktifitas
masyarakat sebagai bentuk penolakan
keberadaan Pos Yonif 731/ Kabaresi diwilayah tersebut di Kecamatan Teon Nila
Serua (TNS), Desa Waipia, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (17/04). Masyarakat menujukkan penolakanya dengan beraktiftas secara tidak
wajar, beberapa kali melewati Pos dengan gerak-gerik yang mencurigakan, untuk
mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi, anggota yang bersiaga di
dalam Pos mengambil tindakan yaitu melakukan komunikasi secara langsung untuk
mengklarifikasi maksud dari beberapa warga tersebut.
Danpos Sertu R. Darkay dengan melibatkan
tokoh masyarakat yaitu Ketua RT tentang insiden pemukulan yang pernah terjadi
dengan memanggil anggota yang bersangkutan yaitu Pratu Silvester dengan
melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat tentang tujuan adanya
keberadaan Pos Yonif 731/KBR diwilayah tersebut, alasan yang dikemukakan Pratu
Silvester melakukan pemukulan terhadap warga dikarenakan beberapa warga yang
mabuk membuat keributan pada saat pesta, hal ini pun dibenarkan oleh Ketua RT
setempat.
Sekenario tersebut merupakan simulasai
latihan Pratugas Satgas Yonif 731/KBR untuk menghadapi tugas-tugas yang akan
datang nantinya disaat sedang
melaksanakan tugas sebenarnya. Sehingga dengan adanya latian ini di harapkapkan
prajurit Yonif 731/KBR dapat menjalankan tugas dengan aman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar