Semilir
angin bertiup perlahan membelai kulit para ksatria Negara yang tanpa lelah
menelusuri berbagai warisan leluhur dan ciptaan Yang Maha Kuasa demi mengangkat
kembali kejayaan di masa lalu. Lantunan lagu Kalwedo berkumandang, mengguncang
jiwa siapa saja yang mendengarkan, bercerita tentang leluhur dan keindahan alam
Bumi Yotowawa.
Pulau
Kisar yang biasa masyarakat lokal disebut Bumi Yotowawa secara letak Geografis
berbatasan langsung dengan Negara Timor Leste, dan merupakan salah satu pulau
terluar Indonesia di wilayah Timur. Kisar adalah sebuah Pulau yang memiliki dua
Kecamatan yakni Kecamatan Kisar Utara dan Kecamatan Pulau-pulau Terselatan dan
memiliki Sembilan Desa dan masuk dalam Wilayah Kabupaten Maluku Barat Daya
(MBD).
Pulau
Kisar ternyata memiliki keistimewaan tersendiri dalam situs sejarahnya, dari
hasil Liputan Tim Penerangan Korem 151/Binaiya dijelaskan bahwa di Pulau Kisar
banyak sekali menyimpan situs sejarah dan obyek wisata yang belum banyak
diketahui oleh khalayak umum. Hal tersebutlah yang menggugah hati Komandan
Korem 151/Binaiya, Kolonel Inf Christian K. Tehuteru untuk memperkenalkan
berbagai macam kekayaan dan warisan Nenek Moyang Masyarakat Pulau Kisar kepada
dunia luar.
Adapun
Situs tersebut antara lain Gua Purba yang di dalamnya terdapat lukisan alami
yang tergambar sejak ribuan tahun yang lalu yang dipercaya hasil karya leluhur Pulau Kisar. Selanjutnya
Gereja Tua yang sudah ada sejak zaman VOC sebagai sarana ibadah para Tentara
Belanda, Benteng Tua sebagai pertahanan pertama memasuki wilayah perairan
Maluku yang dibangun oleh VOC, ini menandakan bahwa Pulau kisar jaman duhulu
merupakan Pulau yang sangat penting untuk dipertahankan sebelum memasuki
wilayah perairan Maluku yang pada jaman duhulu merupakan penghasil
rempah-rempah terbesar.
Selain
peninggalan VOC, Pulau Kisarpun memiliki
peninggalan sejarah dari leluhur mereka berupa Rumah Tua Adat Raja Wonreli,
Negeri lama yang dahulu kala adalah suatu Kampung (Negeri) tempat tinggal suku
atau para leluhur yang pertama kali hidup
di Pulau Kisar dimana disana bukti sejarah ditunjukkan dengan bangunan
berbentuk batu yang yang tersesun rapih dan masih utuh sampai dengan sekarang ,
Bukit Meditasi adalah salah satu destinasi wisata religi yang berada tepat
diatas Pantai Kiasar atau masyarakat
setempat menyebutnya Ko'momour.
Pulau
Kisarpun ternyata menyimpan tempat yang layak dijadikan obyek wisata yang
sangat indah yang patut dikunjungi antara lain,
Pantai Nama, Pantai Jawalang, Pantai Kiasar, Pantai Uhum, Pantai
Moidauw, dan juga tak ketinggalan adalah Obyek Wisata Gembala Domba yang
merupakan ciri khas Pulau Kisar, yang konon katanya Domba tersebut dibawa
langsung dari Israel, hal tersebut karena domba Kisar memiliki bentuk dan bulu
yang sama persis seperti yang ada di Israel. Binatang yang satu ini pada jaman
dahulu sering digunakan dalam upacara penyembahan adat masyarakat Desa Oirata
Barat sebagai bentuk ucapan syukur kepada sang pemberi berkat. Hewan ini
merupakan salah satu hewan endemis di Kisar Oirata, ia mampu beradaptasi dengan
lingkungan, kala musim kemarau hewan ini mampu memakan rerumputan kering dan
juga kulit batang pohon. Daging domba kisar ini sangat lezat dan nikmat jika
dibuatkan sate dan gulai.
Tak
ketinggalan di Pulau Kisar juga terdapat salah satu ciri khas penghasil Gula
Merah Asli dari Pohon Koli dan Tenun asli khas Pulau Kisar yang keseluruhannya
adalah destinasi wisata yang menarik untuk dikunjungi. Terlebih untuk
Pantai-pantainya menyimpan Spot Sunrise yang berada di Pantai Jawalang dan
Sunset yang berada di Pantai Nama.
Ada
satu keunikan yang dijumpai oleh Tim Penrem, bahwa Pulau Kisar merupakan salah
satu wilayah yang memproduksi minuman khas Maluku, yaitu Sopi, yg terbuat dari
pohon Lontar. Pohon tersebut sangat banyak dijumpai di Pulau tersebut. Walaupun
masyarakat banyak yang memproduksi minuman tersebut namun minuman tersebut
tidak untuk dikonsumsi sembarangan. Minum sopi di Pulau Kisar dapat dikonsumsi
berbarengan dengan acara adat atau untuk acara penyambutan pejabat penting.
Kuatnya hukum serta denda/sanksi adat di pulau tersebut yang sangat keras,
mampu membuat masyarakat tidak berani untuk melakukan pelanggaran sekecil
apapun, sehingga boleh dikatakan angka kriminalitas di Pulau Kisar tidak ada.
Untuk
dapat mencapai Pulau Kisar, para Wisatawan dapat menempuh perjalanan melalui
laut maupun transportasi udara melalui Pulau Ambon maupun Pulau Kupang.
Sertu
Taufiq, Penrem 151/Binaiya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar