Kepedulian
Komando Distrik Militer (Kodim) 1503/Tual terhadap dunia pendidikan mendapatkan
respon yang positif dari PT. Indosiar dengan akan dibangunnya rumah baca yang
rencananya akan didirikan di Desa Lebetawi, Kecamatan Dullah Utara, Kota Tual,
Kabupaten (Maluku Tenggara Barat), Rabu (07/2). Komandan
Kodim (Dandim) 1503/Tual, Letkol Arh Yoyo Karyo bersama Kepala Desa (Kades)
Lebetawi, Bapak Gawi Renngur beserta Staf, Perwira Seksi Teritorial (Pasiter)
Kodim, Lettu Inf Mahguru Tuasikal Komandan Komando Rayon Militer (Danramil)
1503-01/Tual dan Babinsa, Serka Taufiq meninjau lokasi yang akan dijadikan
tempat rumah baca. Menurut Dandim pembangunan rumah kaca tersebut berkat
kerjasama antara Kodim Tual, Kades Lebetawi dan PT.Indosiar. “Untuk teknis pelaksanaannya nanti kami bahas
kembali, tentunya pekerjaan ini akan banyak melibatkan semua pihak, baik dari
TNI maupun masyarakat karena begitu pentingnya rumah baca bagi masyarakat
tentunya kita akan membangunnya secara maksimal dengan dukungan dari
PT.Indosiar,” Ujar Dandim.
Dandim
juga mengajak kepada masyarakat agar mendukung rencana pendirian rumah baca
tersebut agar dalam pelaksanaannya nanti dapat turut serta dalam pembangunan,
“selain ikut membantu pada saat membangun, Kamipun berharap masyarakat ikut
meramaikan penggunaan rumah baca ini, terutama mendorong anak-anak mereka agar
mau mendatangi tempat tersebut untuk menambah ilmu pengetahuan, meningkatkan
kualitas kehidupan dan terhindar dari jurang kebodohan,” Pungkas Dandim. Hal
yang serupa juga ditunjukan oleh Kopda Adrian Renwarin, anggota Babinsa dari
Koramil 1503-01/Tual dengan ikut serta bersama masyarakat dalam pembangunan
Perpustakaan Desa di Desa Ohoi Der Tom, Kecamatan Kei Kecil, Kab. Maluku
Tenggara.
Kepedulian
terhadap dunia pendidikan tidak hanya cukup dengan ikut membangun saja tapi
juga ikut perduli dalam hal sikap perilaku anak-anak sekolah, seperti yang
dilakukan oleh Babinsa Koramil Tual, Sertu
YP Resmol yang memberikan pembinaan berupa PBB bagi siswa SMP dan SMA yang
kedapatan bolos pada saat jam belajar di kelas. Kegiatan tersebut sebagai
bentuk pembinaan sekaligus efek jera agar tidak terulang kembali. Hal tersebut
dilakukannya setelah mendapat persetujuan dari pihak sekolah. “Saya berharap
ini bisa membuat jera mereka agar tidak mengulanginya kembali, tindakan ini
juga telah mendapat persetujuan dari pihak sekolah dan mereka merasa terbantu
juga,” Ujar Sertu YP Resmol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar