Sabtu, 13 Januari 2018

Sosialisasi BIOS 44 di Wilayah Kodim 1502/Masohi.

Tim Gapo Army Team Of Research (Gator) dari Komando Resor Militer (Korem) 044/Garuda Dempo (Gapo) memberikan sosialisasi cairan BIOS 44 kepada Anggota Komando Distrik Militer 1502/Masohi, Batalyon Infanteri (Yonif) 731/Kabaresi, para Danramil Jajaran Kodim 1502/Masohi, para Tomas Se- Kecamatan Amahai,  perwakilan Babinsa tiap-tiap Koramil jajaran Kodim 1502/Masohi, perwakilan dari Denpom XVI/2 Masohi dan Kepala Balai Taman Manusela di Aula Yonif 731/Kabaresi Desa Haruru, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah, Jumat (12/1).



Selain memiliki tugas Operasi Militer Perang (OMP), Tentara Nasional Indonesia (TNI) juga memiliki tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP). Hal tersebut dapat dibuktikan dengan penemuan cairan BIOS 44 oleh Tim Gator dari Korem 044/Gapo.

Penemuan yang banyak memiliki manfaat tersebut kini diperkenalkan oleh Tim Gator kepada seluruh Prajurit dan Masyarakat di seluruh wilayah Indonesia, tidak terkecuali wilayah Komando Daerah Militer (Kodam) XVI/Pattimura.

Sosialisasi yang dipimpin langsung oleh Komandan Korem (Danrem) 044/Gapo, Kolonel Inf Kunto A. Wibowo kepada sejumlah Prajurit dan Masyarakat tersebut merupakan penemuan dan pengembangan dari Korem Gapo yang dikembangkan di Palembang, Sumatra selatan yang memiliki banyak manfaat bagi lingkungan terutama bagi pengembangan pertanian dan perikanan.

Kegiatan tersebut   bertujuan memberikan penyuluhan kepada anggota agar dapat meningkatkan produk pertanian, perikanan, dan peternakan secara singkat dengan hasil produktifitas yang luar biasa. 

Diharapkan  anggota di wilayah Pulau Seram mengimplementasikan dalam tugas di wilayah masing-masing.

Pemberi materi pada sosialisasi tersebut adalah Mayor Inf Andi yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Seksi Operasi Korem (Kasiopsrem) 044/ Gapo. “Bios 44 merupakan agen Hayati dari gabungan simbiosis mutualisme antar mikro organisme dan berfungsi untuk mempercepat proses pembusukan material organik lahan gambut juga sekaligus melembabkan serta menutup rongga gambut dengan hifa atau sejenis lendir yang dihasilkan oleh mikro organisme yang terkandung dalam larutan yang sudah diformulasikan,” Ungkap Mayor Andi di awal pembicaraannya.

Mayor Andi juga mengungkapkan bahwa di Tahun 2015 kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel)  seluas 736.587 Hektar dengan jumlah Hotspot yang terdeteksi selama periode yang sama sebanyak 27.043 titik dan lahan gambut tebakar 58% dari total kebakaran hutan dan lahan sebanyak 42% kebakaran terjadi di areal konsesi.

Kegiatan penebaran Bios 44 dengan perkembangan riset yang dilakukan oleh Tim Gator mampu digunakan untuk mengatasi lahan gambut dari kebakaran.

“Cairan Bios 44 dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan hasil produksi di bidang pertanian, perkebunan perikanan, peternakan, dan penyuburan tanah/lahan bekas lahan tambang,” tambah Andi.

Setelah memberikan sosialisi dan sesi Tanya jawab, tim juga memberikan praktek kepelatihan tentang tata cara pencampuran formula dan bakteri positif BIOS 44 kepada para peserta di tempat pembibitan Yonif 731/Kabaresi.

Turut hadir dalam acara sosialisasi tersebut Danrem 044/Gapo Kolonel Inf Kunto A. Wibowo, Aster Kodam XVI/Pattimura, Kolonel Inf Ali Aminudin, Kasdim 1502/ Masohi, Mayor Inf Adi Eka Jaya S, Wadan Yonif 731/Kabaresi, Kapten Inf Agit, Pasiter Kodim 1502/ Masohi  Lettu Inf Sony Y Moriolkosu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar