Ambon.
Komando Resor Militer (Korem) 151/Binaiya menerima penyuluhan kesehatan tentang
Dipteri dari Kesehatan Kodam (Kesdam) XVI/Pattimura yang dibawakan oleh Dr.
Yusuf Aminullah Sp. THT-KL yang sehari-hari menjabat sebagai Kepala Departemen
(Kadep) THT-KL RUMKIT TK II Prof Dr. Latumeten, Kota Ambon di Baelio Slamet
Riyadi Makorem 151/Binaiya, Senin (29/01).
Pasipers
Korem 151/Binaiya Mayor Kav Eko Poejiwardoyo yang mewakili Danrem 151/Binaiya
Kolonel Inf Christian Kurnianto Tehuteru saat membuka kegiatan penyuluhan
menyampaikan bahwa pada akhir-akhir ini marak pemberitaan di media tentang
adanya penyakit Difteri yang telah berkembang di Indonesia, dengan penderita
yang tidak sedikit tersebar di beberapa wilayah. Oleh sebab itulah penyuluhan
tersebut sangat penting bagi Warga Korem 151/Bny. “Pada kesempatan yang baik
ini marilah kita dengarkan dan simak bersama penyuluhan ini dengan baik, agar
kita dapat mengambil manfaatnya, baik bagi kita pribadi maupun bagi lingkungan
keluarga dan masyarakat luas,” Ujar Pasi Pers.
Dipteri
adalah infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium. Gejalanya
berupa sakit tenggorokan, demam, terbentuknya
lapisan di amandel dan tenggorokan.
Kasus yang parah, infeksi bisa menyebar ke organ tubuh lain seperti
jantung dan sistem syaraf, serta juga mengalami infeksi kulit. Sangat berbahaya
jika racun Difteria menyebar ke organ tubuh yang lain. Difteri banyak ditemui
di negara-negara berkembang seperti Indonesia, di mana angka vaksinasi masih
rendah. Kondisi ini dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun. Bakteri Difteri dapat menyerang jaringan apa
saja pada tubuh, tanda-tanda yang paling menonjol adalah pada tenggorokan dan
mulut. Tanda-tanda yang dapat kita kenali berupa pembengkakan kelenjar pada
leher, gangguan pernafasan, ngiler, demam, batuk keras, perasaan tidak nyaman
juga berpengaruh pada penglihatan. Bicara yang melantur, tanda-tanda shock,
seperti kulit yang pucat dan dingin, berkeringat dan jantung berdebar. Difteri
disebabkan oleh kuman Corynebacterium, yaitu bakteri yang menyebarkan penyakit
melalui partikel di udara, benda pribadi, serta peralatan rumah tangga yang
terkontaminasi. Penyebab lainnya adalah kontak dengan benda-benda pribadi yang
terkontaminasi.
“Anda dapat terkena Difteri dengan memegang
tisu bekas orang yang terinfeksi, minum dari gelas yang belum dicuci, atau
kontak sejenisnya dengan benda-benda yang membawa bakteri. Difteri menyebar
pada peralatan rumah tangga yang digunakan bersama, seperti handuk atau barang
lainnya. Cara penanganan apabila ada seseorang yang terindikasi Difteri adalah
dengan membawa ke dokter, dokter akan segera memberikan suntikan antitoksin,
untuk melawan racun yang dihasilkan oleh bakteri. Setelah itu, dokter akan memberikan
antibiotik untuk membantu mengatasi infeksi. Pengobatan di rumah apabila terkena difteri banyaklah istirahat di tempat
tidur,” ungkap Dr. Yusuf kepada yang hadir tersebut. Dr. Yusuf pun menyarankan agar membatasi aktivitas fisik apabila jantung terpengaruh.
Pencegahan
yang baik terhadap difteri adalah dengan vaksin Difteri biasanya diberikan
lewat imunisasi DPT (Difteri, Tetanus, Pertusis), sebanyak lima kali semenjak
bayi berusia 2 bulan. Anak harus
mendapat vaksinasi DTP lima kali pada usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, 18 bulan,
dan usia 4-6 tahun. Usia di atas 7 tahun diberikan vaksinasi Td atau Tdap.
Vaksin Td/Tdap akan melindungi terhadap tetanus, difteri, dan pertusis yang
harus diulang setiap 10 tahun sekali. Pemberian Imunisasi tidak hanya di Balita
saja, termasuk untuk orang dewasa. Dengan panjang lebar Dr. Yusuf memberikan
penjelasan agar yang hadir dapat paham betul tentang penyakit dan cara
penanganan serta pencegahannya. Khusus untuk Ibu-ibu di mana nanti untuk
keluarganya sebagai Garda terdepan atau sebagai Leading sektor di bidang
kesehatan. “Saya mengingatkan terutama kepada Ibu- ibu untuk memulai atau
mengingat catatan imunisasi terhadap anaknya,” pungkas Dr. Yusuf Aminullah Sp.
THT-KL.
Turut
hadir dalam penyuluhan kesehatan tersebut, Danrem 151/Binaiya Kolonel Inf
Kurnianto Tehuteru, Kasrem 151/Binaiya Letkol Inf Christian Pieter Sipahelut,
para Kasi dan Pasi Korem 151/Binaiya, Wakil Ketua Persit KCK Koorcab Rem 151 PD
XVI/Pattimura Ny. Christian Pieter Sipahelut beserta para pengurus, prajurit
dan pns Korem 151/Binaiya beserta persit dan perwakilan Satgas Pamrahwan Yonif
R 732/Banau dan Yonif R 515/UTY Kostrad.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar