Jumat, 26 Januari 2018

Panen Perdana Cetak Sawah di Wilayah Kodim 1506/Namlea

Sejumlah pejabat daerah Kabupaten Pulau Buru, Komandan Komando Distrik Militer (Dandim) 1506/Namlea, Letkol Arh Sindhu Hanggara dan para tokoh masyarakat melaksanakan panen padi perdana dari hasil program cetak sawah Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) di Desa Savana Jaya, Namlea, Pulau Buru, Kamis (25/1). Program cetak sawah merupakan salah satu program Nawa Cita yang digagas oleh Presiden Republik Indonesia, Bapak Jokowi untuk melakukan jaringan pembangunan infrastruktur lahan pertanian seperti jalan penghubung, saluran primer dan sekunder, pembuatan irigasi, cetak sawah dan sebagainya yang tujuan akhirnya adalah mewujudkan masyarakat yang mandiri.
Tidak terkecuali daerah Wilayah Timur seperti Maluku yang juga mendapat program tersebut. Program cetak sawah di Maluku, terutama di wilayah Komando Resor Militer (Korem) 151/Binaiya sudah berlangsung sebanyak dua kali. Salah satunya adalah di pulau Buru yang telah menggarap lahan tidur menjadi lahan produktif untuk dapat ditanam oleh masyarakat setempat. Jenis tanaman yang ditaman adalah jenis padi. Dengan luas ratusan hektar yang tersebar di hampir seluruh kepulauan yang ada di Maluku, salah satunya adalah yang berada di Desa Savana Jaya yang beberapa hari lalu melaksanakan panen perdananya.

Luas lahan yang dipanen di Desa tersebut sekitar lima Hektar dengan hasil satu Hektar sekitar satu ton gabah kering giling, kondisi alam yang kurang baik belakangan ini sangat berpengaruh dalam mendapatkan hasil panen tersebut, ditambah lagi dengan gangguan hama Fuso, Patah leher dan lain-lain. Dandim berharap kepada para petani harus tetap semangat dalam rangka melaksanakan peningkatan swasembada terutama bidang pertanian dalam meningkatkan produktifitasnya. “Program cetak sawah ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah melalui TNI AD dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri dan di Desa Savana ini adalah yang pertama kalinya para petani panen, minimal kita tidak usah mendatangkan beras dari luar daerah lagi, kalau perlu kita yang mengirim beras ke daerah lain,” ungkap Dandim.

Selain membuka lahan untuk pertanian dengan menggunakan peralatan berat yang dimiliki TNI, para anggota TNI terutama para Bintara Pembina Desa (Babinsa) juga memberikan pelatihan-pelatihan kepada para kelompok tani yang ada di daerahnya. Pada waktu yang hampir bersamaan di Desa Waelo BTN Lani juga melaksanakan panen perdananya dengan  luas lahan yang dipanen sekitar 25 Hektar. Untuk keadala yang dihadapi di daerah tersebut hampir sama dengan Desa Savana Jaya yaitu kondisi cuaca dan gangguan hama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar