Sejumlah
pejabat daerah Kabupaten Pulau Buru, Komandan Komando Distrik Militer (Dandim)
1506/Namlea, Letkol Arh Sindhu Hanggara dan para tokoh masyarakat melaksanakan
panen padi perdana dari hasil program cetak sawah Tentara Nasional Indonesia
Angkatan Darat (TNI AD) di Desa Savana Jaya, Namlea, Pulau Buru, Kamis (25/1). Program
cetak sawah merupakan salah satu program Nawa Cita yang digagas oleh Presiden
Republik Indonesia, Bapak Jokowi untuk melakukan jaringan pembangunan
infrastruktur lahan pertanian seperti jalan penghubung, saluran primer dan
sekunder, pembuatan irigasi, cetak sawah dan sebagainya yang tujuan akhirnya
adalah mewujudkan masyarakat yang mandiri.
Tidak
terkecuali daerah Wilayah Timur seperti Maluku yang juga mendapat program
tersebut. Program cetak sawah di Maluku, terutama di wilayah Komando Resor
Militer (Korem) 151/Binaiya sudah berlangsung sebanyak dua kali. Salah satunya
adalah di pulau Buru yang telah menggarap lahan tidur menjadi lahan produktif
untuk dapat ditanam oleh masyarakat setempat. Jenis tanaman yang ditaman adalah
jenis padi. Dengan luas ratusan hektar yang tersebar di hampir seluruh
kepulauan yang ada di Maluku, salah satunya adalah yang berada di Desa Savana
Jaya yang beberapa hari lalu melaksanakan panen perdananya.
Luas
lahan yang dipanen di Desa tersebut sekitar lima Hektar dengan hasil satu
Hektar sekitar satu ton gabah kering giling, kondisi alam yang kurang baik
belakangan ini sangat berpengaruh dalam mendapatkan hasil panen tersebut,
ditambah lagi dengan gangguan hama Fuso, Patah leher dan lain-lain. Dandim
berharap kepada para petani harus tetap semangat dalam rangka melaksanakan
peningkatan swasembada terutama bidang pertanian dalam meningkatkan
produktifitasnya. “Program cetak sawah ini merupakan bentuk kepedulian
pemerintah melalui TNI AD dalam rangka mewujudkan masyarakat yang mandiri dan
di Desa Savana ini adalah yang pertama kalinya para petani panen, minimal kita
tidak usah mendatangkan beras dari luar daerah lagi, kalau perlu kita yang
mengirim beras ke daerah lain,” ungkap Dandim.
Selain
membuka lahan untuk pertanian dengan menggunakan peralatan berat yang dimiliki
TNI, para anggota TNI terutama para Bintara Pembina Desa (Babinsa) juga
memberikan pelatihan-pelatihan kepada para kelompok tani yang ada di daerahnya.
Pada waktu yang hampir bersamaan di Desa Waelo BTN Lani juga melaksanakan panen
perdananya dengan luas lahan yang
dipanen sekitar 25 Hektar. Untuk keadala yang dihadapi di daerah tersebut
hampir sama dengan Desa Savana Jaya yaitu kondisi cuaca dan gangguan hama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar