Sebanyak 120 pelajar SMA Negeri 7 dan Mahasiswa KKN
Unpatti mengikuti diskusi pemuda yang diselenggarakan oleh Forum Pemuda Cinta
Tanah Air (FPCTA) dengan tema Bela Negara Mewujudkan Pertahanan Negara yang dilaksanakan
di aula SMA Negeri 7, Ambon, Senin(11/12).
Dalam diskusi hadir sebagai
pembicara Kasrem 151/Binaiya, Letkol Inf Christian Pieter Sipahelut dan
Pimpinan KNPI Maluku, Nicolas Okmemere.
Dalam diskusi tersebut Kasrem menyampaikan materi tentang Wawasan
Kebangsaan dan Bela Negara. Dalam
penyampaian materi, Kasrem menekankan pentingnya toleransi antar umat beragama.
Saling menghargai dan menghormati orang lain.
Kasrem menyampaikan bahwa Bela Negara bukan berarti harus
memanggul senjata, tetapi yang lebih utama adalah menerapkan sikap disiplin
dalam kehidupan sehari-hari. Disiplin akan menjadikan pelajar menjadi orang
yang baik. Apa yang disampaikan oleh
guru diikuti dengan baik, menghormati guru, menghormati sesama dan juga
menghormati teman. Kasrem juga
menyampaikan bahwa pandangan hidup bangsa, ideologi bangsa, jiwa kita ada dalam
Pancasila. "Jika kalian menguasai Pancasila saya rasa kalian akan menjadi
orang yang baik. Apalagi kalian bisa
mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari", ujar Kasrem. Pada
kesempatan yang sama Pimpinan KNPI juga menyampaikan tentang nasionalisme
bagaimana para pelajar sebagai generasi
muda harus saling menghormati satu dengan yang lainnya. Menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa. Saling toleransi antar umat beragama. Kegiatan diskusi pemuda
yang dilaksanakan bagi pelajar SMA Negeri 7 sangat bermanfaat dalam membentuk
rasa cinta tanah air dan Bela Negara bagi pelajar sebagai generasi muda.
Jandri Tuhumury selaku ketua FPCTA
menyampaikan bahwa sesuai rencana FPCTA ingin menjadikan SMA Negeri 7 sebagai
sekolah Bela Negara dan berharap agar SMA Negeri 7 dapat menjadi mitra Korem
151/Binaiya sehingga bila ada kegiatan-kegiatan yang berhubungan tentang bela
negara dapat terjalin dengan baik. Turut
hadir dalam diskusi pemuda, Kepala SMAN 7 beserta para guru dan Mahasiswa KKN
Unpatti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar