Senin, 18 September 2017

PELAJARAN HIDUP DIBALIK KESUKSESAN SEORANG PENGUSAHA TAHU TEMPE

Nama "Bu Supri" (begitu biasanya orang-orang di pasar memanggil) sudah tidak asing lagi dikalangan Pasar Tradisional Binaiya, Masohi, Kabupaten Maluku Tengah, karena sudah sejak empat tahun belakangan Bu Supri menjadi pemasok ketersediaan tahu dan tempe di pasar ini. Bahan makanan yang banyak digemari masyarakat ini, tidak disangka-sangka akan menjadi pelabuhan terakhir dari pilihan Bu Supri dalam berwirausaha demi membantu perekonomian keluarga. Sejak subuh Ibu Supri sudah berangkat ke pasar dengan membawa tak kurang 3000 buah tahu dan tempe untuk dipasarkan setiap hari, dan alhamdulillah selalu 'ludes'!... Meskipun masyarakat sekitar gemar mengkonsumsi ikan, tetapi tahu dan tempe tetap menjadi incaran konsumen. Bu Supri adalah anggota Persit Kartika Chandra Kirana Ranting XII Koramil Waipia Cab XXV Kodim 1502/Masohi Koorcab Rem 151 PD XVI/Pattimura.  Sang suami yaitu Serka Supriadi Lukisan adalah seorang Batituud Koramil Waipia. Ibu dari lima orang anak ini selalu terlihat cantik karena wajahnya yang selalu tersenyum. Dengan ramah Bu Supri melayani para pelanggannya. Meskipun ia sendiri adalah pemilik pabrik rumahan tahu-tempe tetapi Bu Supri masih mau menunggu dan menjual langsung tahu tempe yang diproduksinya. Dengan berbekal kemauan yang kuat dan niat berwirausaha, Bu Supri dan sang suami mempelajari secara otodidak proses produksi tahu dan tempe. Dengan alat-alat hasil rancangan sendiri dan disela-sela kegiatannya sebagai Batuud di koramil, Pak Supri dibantu putranya dan dua orang karyawan dengan tekun mengolah kedelai sampai tercetak menjadi tahu yang lembut. Tahu Bu Supri memiliki banyak penggemar di Pasar Binaiya Masohi karena selain tahu buatannya  lembut, ukurannya juga besar dan tidak mudah rusak karena proses produksinya mengutamakan kualitas. Dengan usaha tahu-tempe tersebut, Bu Supri sangat bangga dan bersyukur bisa membantu suami. Bukti dari keberhasilan Bu Supri adalah putri dari pasangan Ternate-Jawa ini sudah berhasil menjadi Bintara Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat) yang  sekarang berdinas di DISPENAD (Dinas Penerangan Angkatan Darat). Semoga kisah Ibu Supriadi bisa menginspirasi kita semua untuk selalu membantu suami dan keluarga dengan menggali potensi diri demi masa depan keluarga yang lebih baik. Amin.
(Dikisahkan kembali oleh Ny. AF. Dalimunthe-Ketua Persit KCK Cab.XXV Dim 1502/Masohi Koorcab Rem 151 PD XVI/Pattimura)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar