Sabtu, 30 September 2017

Semarakkan HUT TNI Ke-72 Kodim 1503/Tual Gelar Penyuluhan KB-Kes

Maluku Tenggara. Menjelang Hari Ulang Tahun TNI ke-72 yang jatuh pada tanggal 5 Oktober 2017,    dilaksanakan rangkaian kegiatan yang berlangsung di setiap jajaran Korem 151/Binaiya.  Dalam rangka perayaan HUT TNI ke-72 Kodim 1503/Tual menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional  (BKKBN)  Kab. Maluku Tenggara dalam pelaksanaan kegiatan Penyuluhan dan Pelayanan KB-Kes di Desa Selayar Kec. Manyew Kab. Maluku Tenggara.
Kepedulian Kodim 1503/Tual dalam mempelopori pelaksanaan Penyuluhan dan Pelayanan KB-Kes sebagai wujud program Pembinaan teritorial yang dilaksanakan oleh seluruh aparat teritorial di jajaran Angkatan Darat dan kegiatan ini dianggap penting dan besar manfaatnya karena dapat membantu kesulitan rakyat di wilayah yang belum mempunyai fasilitas kesehatan yang layak, lebih semarak lagi karena kegiatan Penyuluhan KB-Kes dilaksanakan dalam rangkaian perayaan HUT TNI ke-72 sehingga Kemanunggalan TNI-Rakyat dapat selalu terpelihara dengan baik.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Dandim 1503/Tual, Kabid KB mewakili Ka BKKBN Kab. Malra, Kepala Desa dan Perangkat Desa Selayar, Ketua dan Pengurus Persit KCK Cabang XXVI Kodim 1503/Tual dan Masyarakat Desa Selayar yang berjumlah 90 orang.

Jumat, 29 September 2017

Makan Bersama Satgas TMMD dan Masyarakat

TMMD ke-100 di Tual membentuk hubungan yang harmonis personel satgas dengan masyarakat. Disamping bekerja bersama-sama mengerjakan pekerjaaan fisik baik berupa pembuatan dak mesjid dan pembuatan talud jalan, personel satgas dan masyarakat makan patita atau makan bersama di sela-sela waktu istirahat di dua desa yang menjadi sasaran fisik, Kamis (28/09). Pelaksanaan pekerjaan fisik pada hari pertama TMMD dimulai berupa penyiapan material bangunan dan pengukuran.  Satgas TMMD dan masyarakat bekerja secara gotong-royong agar pekerjaan fisik dapat diselesaikan tepat waktu sehingga sasaran fisik baik mesjid dan talud di dua desa dapat digunakan untuk masyarakat, khususnya pembuatan dak mesjid An-Nashar di Desa Ngadi Kec. Dullah Utara. Makan patita atau makan bersama menunjukkan Kemanunggalan TNI-Rakyat yang harus terus dijaga dan dipelihara dengan baik untuk kesejahteraan masyarakat desa.

Satgas Yonif 515/UTY Bantu Kesehatan Masyarakat

Satgas Yonif 515/UTY dalam melaksanakan tugas Opspamrahwan di wilayah Provinsi Maluku ikut mengambil bagian melaksanakan Pembinaan Teritorial (Binter) membantu masyarakat di sekitar Pos-pos satgas yang ada di wilayah Maluku.  Salah satu bentuk Binter yang dilakukan berupa bantuan layanan kesehatan sunatan massal di Pos Batu Merah Waeheru, Kamis(28/09).  Sunatan massal dilaksanakan atas permintaan warga masyarakat di sekitar pos dan ditindaklanjuti oleh Lettu Inf Sulakis selaku Danpos dengan mengerahkan tim kesehatan dipimpin Lettu  Ckm Satrio P dibantu tenaga medis sebanyak 6 orang.  Pasien sunatan massal sebanyak 18 anak juga mendapatkan pengobatan gratis dan terus dimonitor kesehatannya oleh tim kesehatan satgas.  Kegiatan sunatan massal ini dilaksanakan dalam rangka HUT Ke-72 TNI dan merupakan bentuk Bhakti TNI kepada masyarakat dalam rangka memelihara dan meningkatkan Kemanunggalan TNI dan Rakyat.

Nonton Bareng Ingatkan Masyarakat Waspada Bahaya Laten Komunis

Sebanyak 200 orang warga Masyarakat Desa Hote Jaya dan dusun-dusun disekitarnya mengikuti nonton bareng (nobar) film G30S PKI, Kamis (28/09). Kegiatan nobar dilaksanakan atas permintaan warga masyarakat kepada Kodim Namlea agar masyarakat dapat memahami dan mewaspadai bahaya laten komunis.  Film G30S PKI mengisahkan Penghianatan yang dilakukan PKI kepada Bangsa Indonesia dengan melakukan upaya kudeta dan menculik serta membunuh 6 Perwira Tinggi dan 1 Perwira Pertama TNI AD. Pada masa lalu PKI yang telah banyak melakukan pemberontakan serta pembunuhan dan menyengsarakan kehidupan rakyat Indonesia. Penayangan film diselenggarakan agar masyarakat mengerti bahwa paham komunis merupakan paham yang bertentangan dengan Pancasila dan telah dilarang di Indonesia karena tidak sesuai dengan sendi-sendi kehidupan Bangsa Indonesia.  Hanya ideologi Pancasila yang tepat bagi Bangsa Indonesia yang memiliki keberagaman. Pancasila merupakan pemersatu Bangsa Indonesia yang majemuk. Nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila harus dapat dihayati dan diamalkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kamis, 28 September 2017

Kembangkan "Emas Biru" Korem Gelar Pelatihan Budidaya Perikanan


Program "Emas Biru" yang tidak asing di telinga masyarakat Maluku saat ini,  terus dikembangkan oleh satuan jajaran Kodam XVI/Pattimura.  Hal ini juga menjadi perhatian Korem 151/Binaiya dalam pengembangan potensi "emas biru" menggelar Pelatihan Budidaya Perikanan Emas Biru Tahun 2017 di Baelio Slamet Riyadi Korem Binaiya, Kamis(28/09).  Pelatihan Budidaya Perikanan "Emas Biru" diselenggarakan bagi 200 peserta terdiri dari Bintara Pembina Desa (Babinsa), Masyarakat Pesisir dan Masyarakat Nelayan serta Ormas PPM dan HMI kota Ambon.  Acara Pelatihan dibuka secara resmi oleh Kasrem 151/Binaiya, Letkol Inf Christian Pieter Sipahelut.   Dalam amanat Danrem 151/Binaiya yang dibacakan oleh Kasrem, disampaikan bahwa kegiatan Pelatihan Budidaya Perikanan (Emas Biru) bertujuan untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan Swasembada Pangan Nasional melalui budidaya kelautan (Emas Biru). Kegiatan Pelatihan yang mengusung tema "Melalui Program Kegiatan Budidaya Kelautan (Emas Biru) TA. 2017 Kita Wujudkan Swasembada Pangan nasional Dalam Rangka Menyongsong Masa Depan Bangsa Yang Lebih Baik Dan Sejahtera",  dapat meningkatkan pemahaman dan wawasan bagi peserta pelatihan pada ilmu serta praktek baik taktik dan teknik dalam mekanisme pembudidayaan perikanan sehingga dapat mengaplikasikannya di lapangan.  Para peserta akan dibekali beberapa materi pengetahuan dan ketrampilan tentang budidaya perikanan sehingga memiliki bekal pengetahuan dan ketrampilan.  Maluku yang merupakan wilayah Kepulauan dimana 70% merupakan wilayah perairan harus dapat dijaga dan dirawat serta dikembangkan potensi sumber daya alam yang ada untuk kesejahteraan masyarakat Maluku.

Tak Cukup Teori, Korem 151/Binaiya Gelar Praktek Pembuatan Karamba Budidaya Kelautan (Emas Biru)


Rangkaian kegiatan pelatihan Budidaya Kelautan (Emas Biru) yang diselenggarakan  Korem 151/Binaiya tak hanya cukup dengan teori, kegiatan setelah melaksanakan teori di Baelio dilanjutkan praktek pembuatan karamba apung di Sekolah Umum Perikanan Maritim (SUPM) Waeheru,  Kamis (28/09). Kegiatan praktek dimulai dari pengenalan jenis-jenis ikan oleh pembawa materi PNS Jefri, kemudian dilanjutkan dengan pembuatan karamba apung yang dipandu langsung oleh instruktur SUPM Waeheru, nampak terlihat para peserta sangat antusias sekali dengan kegiatan praktek ini karena disamping menerima materi juga bisa langsung mempraktekkan tata cara pembuatan karamba apung sehingga dapat menjadi bekal ilmu bagi para peserta saat kembali ke satuannya dan daerah tempat tinggalnya. Diharapkan ilmu yang mereka dapatkan bermanfaat dan bisa ditularkan ke masyarakat luas. Adapun Pelatihan Budidaya Perikanan (Emas Biru) ini mengangkat Tema “Melalui program kegiatan Budidaya kelautan (Emas Biru) Tahun Anggaran 2017 kita wujudkan Swasembada Pangan Nasional dalam rangka menyongsong masa depan bangsa yang lebih baik dan sejahtera”.
Dalam kesempatan ini selaku pemberi materi PNS Jefri yang tergabung dalam Tim Emas Biru Kodam XVI/Pattimura menyampaikan materi baik teori maupun praktek, "sejak tahun  2009 saya mengumpulkan sampah plastik dan botol bekas di laut sampai sempat dicemooh jadi pemulung tetapi tidak menyurutkan mental dan kemauan saya,"Ujar Jefri. Hal tersebut dilaksanakan demi membuat karamba apung buatan sendiri yang lebih efisien dalam kebutuhan modal. "Berkat kemauan dan keuletan inilah yang menjadi kunci kesuksesan sehingga saat ini saya sudah memiliki rumah sendiri, punya tempat kos 12 kamar dan membiayayai anak saya yang sekolah di kedokteran Unpatti," tambah Jefri.
Hal ini di sampaikan disela-sela pelaksaaan praktek yang bertujuan sebagai penggugah semangat untuk para peserta.  "tidak ada yang tak mungkin di Dunia ini jika kita mau berusaha dan berlatih demi keberhasilan bersama", Ujar Jefry. Ditambahkan juga kita sebagai masyarakat Maluku harus bangga dengan potensi sumber daya alam yang melimpah di sini, potensi kekayaan alam laut yang dikelola secara baik akan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat karena membuka kesempatan kerja.

Masyarakat Mamala Nikmati Layar Lebar


Setelah sekian lama menanti hiburan film layar lebar, akhirnya penantian masyarakat Mamala terbayar dengan penayangan film Penghianatan G30S PKI.  Permintaan masyarakat Desa Mamala agar noton bareng film yang pernah diputar rutin setiap tanggal 30 September tiap tahunnya, disambut baik oleh Korem 151/Binaiya.  Penayangan film Penghianatan G30S PKI diselenggarakan di lapangan Desa Mamala dan diikuti oleh 420 orang masyarakat desa, Rabu (27/09).  Dalam amanat Danrem Binaiya yang dibacakan oleh Perwira Seksi Teritorial, Mayor Arm Setiawan disampaikan bahwa penayangan film ini bertujuan agar masyarakat mengetahui sejarah kelam yang pernah dialami Bangsa Indonesia dimana PKI (Partai Komunis Indonesia) pernah melakukan upaya kudeta dengan melakukan penculikan dan pembunuhan terhadap 7 Perwira TNI AD.  Bukan hanya itu saja, tahun-tahun sebelumnya PKI selalu melakukan upaya pemberontakan disertai pembunuhan terhadap rakyat Indonesia yang anti komunis. Dengan penayangan film ini masyarakat dapat mengerti dan memahami serta waspada terhadap bahaya laten komunis sehingga paham komunis yang telah dilarang oleh pemerintah berdasarkan Tap MPRS no XXV/MPR/1966 tidak dapat tumbuh dan berkembang di Indonesia. Komunks merupakan paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.  Sebagai warga negara Indonesia, Pancasila harus tetap dipegang teguh karena ideologi Pancasila merupakan ideologi yang tepat bagi rakyat Indonesia yang memiliki keberagaman.  Turut hadir dalam acara nonton bareng Raja Mamala Bpk. H. Ramli Malawat dan Kapenrem 151/Binaiya Mayor Czi Gerald.

Masyarakat Desa Waeapo Tumpah Ruah Nobar G30S PKI


Antusias Masyarakat Desa Waeapo untuk menyaksikan pemutaran Film Penghianatan G30S PKI nampak pada acara nonton bareng (nobar) film tersebut yang diselenggarakan oleh Koramil Waepo Kodim 1506/Namlea,Rabu(27/09).  Acara nobar diikuti 1000 orang masyarakat yang hadir tumpah ruah memenuhi Areal Panen Raya Kec. Waeapo. Danramil Waeapo, Lettu Husain M sebelum memulai penayangan film, menyampaikan sambutan Danrem 151/Binaiya yang dibacakan kepada masyarakat yang hadir.  Dalam sambutannya Danrem menyampaikan bahwa penayangan film G30S PKI diselenggarakan bertujuan agar masyarakat khususnya generasi muda mengerti, memahami dan mewaspadai bahaya laten komunis yang sewaktu-waktu dapat muncul kembali agar peristiwa yang dilakukan oleh PKI tidak terjadi lagi.   Komunis merupakan suatu paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila.  Paham yang tidak sesuai dengan sendi kehidupan rakyat Indonesia. Sebagai warga Indonesia kita harus memegang teguh ideologi Pancasila karena ideologi Pancasila merupakan ideologi yang tepat bagi rakyat Indonesia yang majemuk dan memiliki keberagaman.  Pancasila merupakan pemersatu Bangsa Indonesia yang sudah terbukti sampai saat ini. Hadir dalam nobar, Muspika, Kades dataran Waeapo dan masyarakat.

Mendukung Giat Membaca, Persit KCK Kodim Masohi Kunjungi Taman Baca Masyarakat Arikal



Kepedulian Babinsa Piru, Sertu Haris Nurlette, terhadap pendidikan melalui pendirian Taman Baca Masyarakat (TBM) Arikal mendapat atensi dari Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Cabang XXV Kodim 1502/Masohi Koorcab Rem 151 PD XVI/Pattimura. TBM Arikal yang merupakan sarana baca umum bagi masyarakat Dusun Patinea, Desa Kawa, sangat bermanfaat dalam peningkatan kualitas pendidikan masyarakat khususnya anak-anak usia sekolah untuk memperoleh berbagai ilmu pengetahuan dan ketrampilan melalui penyediaan buku-buku bacaan. Tertarik dengan TBM Arikal, Persit KCK Kodim Masohi mengunjungi dan melihat langsung kegiatan yang ada di TBM Arikal di Dusun Patinea Desa Kawa, Selasa(26/09), tepat pukul 15.00 wit. Ketua Persit KCK Kodim Masohi, Ny. A. Fikri Dalimunthe beserta rombongan pengurus Persit berkesempatan melihat langsung sarana buku-buku bacaan yang ada. Minat membaca dari anak-anak sekolah dan ibu-ibu yang ada di desa sangat tinggi, hal ini ditunjukkan dengan selalu adanya aktifitas belajar di TBM setiap hari. Dalam kunjungannya, Ny. A.F. Dalimunthe membacakan sebuah dongeng dan menguji anak-anak dalam hal kemampuan membaca dan memahami isi bacaan. Anak-anak di TBM sangat antusias dalam menyimak dan merespon pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Ny. A.F. Dalimunthe tentang isi dan pesan dongeng tersebut.  Dalam kesempatan tersebut, Ny A.F. Dalimunthe menemukan seorang siswa kelas 6 SD di dusun Patinea yang masih belum mampu melafalkan abjad dan membaca dengan baik dan benar. Kondisi tersebut tentu sangat memprihatinkan di era kemajuan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi) saat ini. Menyikapi keadaan tersebut, didirikannya TBM Arikal menjadi solusi yang sangat positif dan perlu mendapatkan dukungan dan atensi lebih dalam lagi. Mengakhiri kunjungannya, Ny. A.F. Dalimunthe berpesan dan  memotivasi anak-anak dan ibu-ibu di TBM untuk terus belajar dan selalu giat membaca buku-buku yang ada guna meningkatkan ilmu pengetahuan dan ketrampilan serta memperluas wawasan.