Kamis, 05 Oktober 2017

Tukang Ojek dan Tukang Becak Ikut Meriahkan HUT TNI Ke-72


Selepas kegiatan HUT TNI ke-72 Kepala Staf Korem 151/Binaiya Letkol Inf Christian Pieter Sipahelut menyempatkan diri bersilaturahmi dengan komunitas tukang becak dan tukang ojek se-kota Ambon, di Baelio Slamet Riyadi Makorem 151/Binaiya, Kamis (05/10). Sebanyak 600 orang tukang becak dan tukang ojek tersebut merupakan komunitas binaan Korem 151/Binaiya yang tergabung dalam Mitra Korem 151/Binaiya. Tukang becak dan tukang ojek ikut memeriahkan HUT TNI ke-72 dengan berpartisipasi mengikuti defile setelah acara drama di Lapangan Merdeka Ambon.
Dalam acara silaturahmi tersebut Kasrem menyampaikan ucapan terima kasih kepada komunitas tukang becak dan ojek yang telah berpartisipasi menyukseskan acara HUT TNI ke -72. “Saya berdiri disini mewakili pimpinan Kodam XVI/Pattimura dan atas nama prajurit Tentara Nasional Indonesia sangat berterima kasih kepada saudara-saudara semua yang sudah berperan aktif dalam pelaksanaan rangkaian kegiatan HUT TNI ke-72 ini, kegiatan tersebut merupakan bentuk dari Kemanunggalan TNI-Rakyat, “Ucap Kasrem. Komunitas tukang becak dan tukang ojek berasal dari semua pangkalan ojek dan becak yang ada di Kota Ambon. "Saudara-saudara yang saya banggakan pada kesempatan dan momen seperti ini jangan sampai putus sampai disini saja, Korem Binaiya ini merupakan rumah bagi saudara-saudara yang ada didepan sekalian, tanpa ada Saudara-saudara semua TNI tidak bisa berbuat apa-apa, katong semua ini apabila bersatu tidak ada satu kekuatanpun yang bisa melawan sesuai dengan motto Bersama Rakyat TNI Kuat", tambah Kasrem Christian.
Lebih lanjut selain sebagai ajang silaturahmi kegiatan ini juga merupakan program pembinaan teritorial berupa komunikasi sosial Korem 151/Binaiya untuk mengajak para tukang becak dan tukang ojek se-kota Ambon bersama-sama mendukung program Emas Hijau dan Emas Biru yang dicanangkan Kodam XVI/Pattimura dan gagasan mengembalikan kejayaan rempah-rempah di Bumi Maluku ini. Kasrem berharap agar tukang becak dan tukang ojek dapat memanfaatkan lahan ataupun tanah yang dimiliki untuk digunakan sebagai lahan penanaman rempah-rempah.
Dahulu penjajah datang di Maluku ini karena kekayaan rempah-rempah yang ada, harga satu kilogram emas sama dengan harga satu kilogram pala atau cengkeh. Negara Portugis, Inggris dan Belanda semua berbondong-bondong datang kesini hanya untuk mencari rempah-rempah.
"Kita harus bangga menjadi anak Maluku karena menurut sejarah, Maluku sudah Berjaya mulai dari Kerajaan Majapahit, untuk itu kita semua harus berupaya untuk mengembalikan kejayaan rempah-rempah yang ada di Maluku ini", ujar Bapak empat putra ini.
Kasrem juga mengingatkan agar bersama-sama bertekad membangun Maluku.  Jangan sampai ada lagi perselisihan paham antara basudara semua antara satu sama yang lain.  Semua harus sadar dan berupaya dalam memberikan pengaruh positif terhadap kelompok-kelompok dan pangkalan-pangkalan yang lain agar Maluku dapat berjaya seperti  zaman dahulu kala.
34 Atase Pertahanan Negara sahabat datang mengunjungi Maluku belum lama ini, hal tersebut merupakan wujud kepercayaan publik terhadap Maluku. Oleh sebab itu stabilitas keamanan harus dijaga dan dirawat dengan baik demi Maluku yang aman, damai, rukun dan sejahtera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar