Sheila Nova Vera, gadis yang lahir di Jakarta,
pada 17 November 1990 silam, berhasil mewujudkan impiannya menjadi Bintara
Kowad (Korps Wanita Angkatan Darat) pada 23 Maret 2013. Menemukan seorang
pendamping hidup, yaitu seorang perwira muda Lettu Inf Robiansyah, alumni
Akademi Militer tahun 2009, maka pada tanggal 5 November 2016, bertempat di
Bogor, resmilah Sheila Nova sebagai Ny.
Robiansyah, istri dari Komandan Kompi Senapan A Yonif 731/Kabaresi Korem
151/Binaiya, yang terletak di Pulau Buru, Namlea. Mengemban tanggung jawab
sebagai seorang anggota Persit sekaligus Prajurit TNI, tidak mengurangi
semangat dan cita-citanya untuk berkiprah dikancah internasional. Serda Sheila
Nova sehari-hari aktif sebagai Bintara Juyar Tuud di Pusinfolahta-Mabes TNI,
sekaligus sebagai Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Ranting 2 Kipan A Cabang
XXXII Yonif 731 Koorcab Rem 151 PD XVI/Pattimura. Saat ini, Ny. Robiansyah
bertugas sebagai salah satu personil Pasukan Perdamaian PBB, di Lebanon, yang
tergabung dalam Satuan Tugas Kontingen Garuda (Konga) 23K UNIFIL (United
Nations Interim Force In Lebanon), sebagai Bintara Operator Komputer. Selama
melaksanakan tugasnya di UNIFIL, rasa cinta Ny. Robiansyah terhadap Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menjadi semakin bertambah kuat karena ia
melihat dan merasakan sendiri bagaimana negara RI diterima dengan baik oleh
masyarakat dikancah dunia. “Mereka selalu mengapresiasikan dengan baik ketika
kami menyebutkan bahwa kami berasal dari Indonesia, dan mereka lalu menyebutkan
bahwa Indonesia adalah negara yang indah dan memiliki penduduk yang ramah.
Selain itu juga, mereka menyebutkan bahwa Indonesia negara yang hebat, karena
dengan luasnya wilayah Indonesia dan banyaknya pulau yang dimiliki, tetapi
tetap dapat dijaga baik dan tetap damai”, tutur Ny. Robiansyah.
Disamping sebagai bintara operator komputer,
Ny. Robiansyah juga melaksanakan aktifitas CIMIC (Civil-Military Co-operation),
yaitu berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan berinteraksi melalui kunjungan
ke desa-desa untuk mengetahui kondisi sosial dan kebutuhan sehari-hari
masyarakat Lebanon, misalnya kebutuhan air bersih dan listrik. Selanjutnya
CIMIC akan melaporkan ke Markas UNIFIL untuk ditindaklanjuti. Bagi Ny.
Robiansyah, suka duka menjadi personil TNI sekaligus sebagai anggota Persit
adalah bagaimana menjalankan peran sebagai abdi negara yang tegas disatu sisi,
namun harus berperan sebagaimana layaknya wanita yang lemah lembut disisi
lainnya. Hidup penuh disiplin, loyalitas dan sarat latihan fisik, telah
dijalaninya sejak masuk pendidikan sebagai prajurit TNI. Saat menjalankan peran
sebagai Ketua Persit, dengan hati keibuan ia harus mampu mengayomi
anggota-anggota Persit nya yang memiliki berbagai macam sifat dan karakter. Tak
jarang menjadi dilema bagi Ny. Robiansyah ketika kegiatan Persit dan
kegiatannya sebagai anggota TNI berbenturan diwaktu yang sama. Tidak mudah bagi
Ny. Robiansyah ketika harus membuat kebijakan, sedangkan posisinya tidak ada
ditempat. Namun Ny.Robiansyah selalu memberikan pengertian kepada ibu-ibu Persit
untuk tetap semangat dan ikhlas dalam melaksanakan tugas, serta menjadikan
semua anggota Persit sebagai saudara, teman dan rekan kerja, agar tercipta
suasana organisasi Persit yang nyaman. Peran dan tanggung jawab yang dijalankan
Ny.Robiansyah layak dijadikan teladan bagi anggota Persit dimanapun mendampingi
suami dan apapun profesinya. Walaupun sebagai anggota Persit yang mendampingi
suami tugas di daerah sekaligus sebagai Ketua Ranting, namun tetap dapat
berkiprah di dunia internasional sebagai anggota Pasukan Perdamaian PBB.
Pada kesempatan ini pula, Ny.Robiansyah
mengungkapkan kebanggaannya dapat bergabung dalam Kontingen Garuda 23K UNIFIL
dan merupakan sebuah keistimewaan baginya ketika mendapatkan kepercayaan untuk
menjadi Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Ranting 2 Kipan A Cabang XXXII
Yonif 731 Koorcab Rem 151 PD XVI/Pattimura. Baginya semua terasa mudah jika
dilakukan dengan ikhlas dan penuh semangat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar