Suasana
ramai warga Wakal dan Hitu pada acara
latihan Marawis di Pos Wakal, menunjukan
bahwa remaja kedua negeri (desa) tersebut semakin akrab dan mempererat rasa
persaudaraan mereka.
Hal
ini disampaikan Dansatgas Yonif 711/Rks Letkol Inf. Fanny Pantouw,
M.Tr.Han.,M.I.Pol. dalam rilis tertulisnya di Ambon, Maluku, Minggu (3/03/2019).
"Proses
rekonsiliasi antara dua negeri tersebut, sesungguhnya dimulai ketika para
pemuda kedua daerah tersebut sadar bahwa diantara mereka merupakan bagian yang
tidak terpisahkan," ujarnya.
"Sehingga
beberapa waktu lalu, atas nama warga para pemuda bertekad untuk merajut kembali
persaudaraan dan kedamaian mereka yang pernah terkoyak akibat kesalahfahaman,"tambahnya.
Untuk
diketahui, ditengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1438 Hijriah atau Lebaran,
warga Negeri Hitu dan Negeri Wakal Kecamatan Leihitu Kabupaten Maluku Tengah
(Malteng) yang bertetangga terlibat bentrokan pada Minggu (25/6/2017)
sore, dengan menggunakan senjata tajam dan lemparan batu mengakibatkan tiga
warga Hitumessing meninggal dunia.
Bentrokan
kedua desa yang mayoritas bergama Islam tersebut dipicu masalah kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di
kawasan Dusun Waipokol Negeri Hitu Lama pada Minggu (25/6/2917) sekitar pukul
14.30 WIT, yang menyebabkan seorang anak
berusia 12 tahun terluka.
"Guna
ciptakan kebersamaan serta memelihara persaudaraan antar pemuda dan warga
negeri Hitu dan Wakal, melalui Pos Wakal Satgas Yonif 711/Rks. membentuk tim
Marawis dari kedua kelompok tersebut,"ujarnya
"Seperti
hari ini, masyarakat berkumpul di Pos Wakal Hitu SSK 1 Satgas Yonif 711/Rks.
melihat tim marawis negeri Hitu dan Wakal berlatih bersama," tambahnya.
Menurut
Fanny, dengan adanya latihan bersama tersebut akan membangun kembali komunikasi
mereka.
"Tanpa
sadar, ritme musik serta alunan syair doa yang di lantunkan seakan menghipnotis
alam bawah sadar pemain maupun yang hadir tentang nilai-nilai kedamaian dan
kebersamaan,"tegasnya.
"Setelah
sebulan kita kumpulkan dan kita bina antara Paguyuban mahasiswa Wakal dan
mahasiswa Hitu, malalui komunikasi dan tukar pikiran bersama, maka keduanya
sepakat untuk membentuk tim Hadrah/Marawis gabungan dari kedua kelompok pemuda
tersebut,’’ tambahnya.
Lebih
lanjut dikatakannya, masyarakat yang datang dari kedua negeri, baik untuk
berlatih ataupun sekedar melihat latihan malam ini, menunjukkan rasa antusiasme
warga atas terselenggaranya kegiatan ini.
"Ini
tentu memberikan nilai positif, intensitas pertemuan yang penuh kegembiraan dan
kebersamaan dapat mengaskelerasi proses komunikasi dan rekonsiliasi antar
warga.," terang Fanny.
"Selain
itu, dengan kegiatan seperti ini dapat mengisi waktu luang para pemuda Wakal
dan Pemuda Hitu untuk menghindari kegiatan negatif,’’ ujarnya.
Alumni
Akmil 2000 ini berkeyakinan dengan
terselenggaranya kegiatan ini dapat menjadi pelopor persaudaraan di Maluku.
“Adanya
kegiatan ini sendiri mendapat respon positif dari masyarakat kedua negeri. Kita
berkeyakinan tekad para pemuda kedua desa ini akan tercapai dan membantunya
untuk bangkit dan sejahtera bersama,"
tuturnya.
Di
tempat terpisah ketua ikatan pemuda wakal,
Jumra mengungkapkan rasa terima kasihnya atas prakarsa yang telah
dilakukan oleh Satgas Yonif 711/Rks.
"Kami
pemuda negeri wakal berterima kepada bapak-bapak dari Satgas (Yonif 711/Rks),
kami berharap latihan ini akan terus berlanjut sehingga hubungan silaturahmi
kami, serta saudara dari Hitu tetap terjalin dengan baik" ujarnya mengakhiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar