Rabu, 16 Oktober 2024

Salah Satu Cara Danrem 151/Binaiya Dalam Mencegah Konflik Sosial.

 

Dalam Mencegah Konflik Sosial yang berada di Wilayah Maluku Danrem 151/Binaiya, Brigjen TNI Antoninho Rangel da Silva, S.I.P.,M.Han, menggelar dialog pembinaan komunikasi cegah konflik sosial yang bertempat di Baileo Slamet Riyadi, Jl. Ahmad Yani No. 1, Kel. Batu Gajah, Kec. Sirimau Kota Ambon, Selasa (15/10/2024).
Dengan mengusung tema “Sinergitas Komponen Masyarakat Dalam Mencegah Konflik Sosial", kegiatan tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh penting yang menjadi narasumber, antara lain Kepala Kesbangpol Provinsi Maluku Daniel Eduard Indey, S.Sos, M.Si.
Dr. Paulus Koritelu, M.Si Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan alumni Fak. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpatti, serta para undangan dari tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, media, dan perwakilan dari Mahasiswa salah satu Universitas Negeri yang ada di Ambon.

Kegiatan sosialisasi tersebut dibuka oleh salah satu narasumber penting dari Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan alumni Fak. Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unpatti Dr. Paulus Koritelu, M.Si yang dalam paparannya menyampaikan "Bahwasanya untuk mendukung penanganan konflik sosial perlu adanya peningkatan efektivitas, keterpaduan, dan sinergi dalam pencegahan konflik, penghentian konflik, dan pemulihan pasca konflik melalui sistem koordinasi yang terpadu di tingkat Nasional, Provinsi maupun Kabupaten Kota.
Salah Satu narasumber dari Kepala Kesbangpol Provinsi Maluku Daniel Eduard Indey, S.Sos, M.Si.yang dalam paparannya juga mengatakan beberapa potensi penyebab konflik di wilayah maluku antara lain; permasalahan yang berkaitan dengan politik, sengketa batas wilayah, sengketa sumber daya alam antar masyarakat dengan pelaku usaha, dan perseteruan antar umat beragama.

Sementara itu Danrem 151/Binaiya juga menyampaikan dalam paparannya bahwa Kegiatan ini Bertujuan untuk membantu Pemerintah Daerah (Pemda) guna mencegah dan meredam potensi konflik sosial yang terjadi di wilayah Maluku dihadapkan dengan posisi kita sebagai salah satu wilayah yang rawan konflik yang bersifat Vertikal dan Horisonta, pencegahan konflik merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik dengan peningkatan kapasitas kelembagaan dan sistem peringatan dini.
Untuk mencegah terjadinya konflik di tengah Masyarakat terutama menjelang Pilkada serentak, Maka dari itu masyarakat harus mempunyai rasa toleransi atau saling menghargai antar sesama dan harus saling menghormati. Hal itu akan membuat masyarakat hidup rukun dan damai, oleh karena itu TNI tidak bisa berdiri sendiri, perlu sinergitas kelembagaan untuk mencegah konflik sosial dengan melibatkan seluruh komponen Bangsa, baik Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Ketua Adat, Dan Satuan Tugas Yang Ada," Tegas Danrem.

Forum dialog ini diakhiri dengan sesi tanya jawab dan foto bersama, sehingga diharapkan dapat meningkatkan komunikasi dan pemahaman antar berbagai unsur masyarakat serta pemerintah, guna mencegah potensi konflik sosial di Provinsi Maluku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar