Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XVI/Pattimura,
Mayor Jendral TNI Suko Pranoto, didampingi Komandan Komando Resor Militer
(Danrem) 151/Binaiya, Kolonel Inf Christian K. Tehuteru dan beberapa Asisten
Kasdam mengunjungi Lokasi Masyarakat Suku Mausu Ane di pedalaman pegunungan Morkelle, Kecamatan
Seram Utara Kobi, Kab. Maluku Tengah. Kamis (25/7).
Pangdam selain memberikan bantuan logistik juga menerima
saran dan masukan dari warga setempat, sebagai wujud kehadiran Negara dalam
Musibah ini.
Lebih lanjut, Danrem 151/Binaiya Kolonel Inf Christian K.
Tehuteru menjabarkan kegiatan yang harus dilakukan secara cepat dan terpadu dan
melibatkan antara lain Pemda, dalam hal ini Dinas kesehatan (untuk pantau
kesehatan dan berikan medis terhadap
masyarakat suku tersebut), Dinas pendidikan ( untuk mulai mendidik anak-anak
sebatas membaca, menulis dan berhitung) Dinas pertanian (untuk beri
pendampingan cara bercocok tanam yang baik dan benar), Dinas kehutanan (untuk
cek lokasi yang memungkinkan digunakan untuk lokasi pemukiman suku tersebut)
dan Dinas PUPR (untuk beri pendampingan dan bantu suku tersebut membuat tempat
berteduh yang sesuai dengan kebiasaan mereka). Sedangkan TNI/Polri diperlukan
untuk memberi dorongan dan tenaga dalam mendukung kegiatan pemda tersebut.
Pendirian posko dan
pendataan masyarakat suku Mausu Ane yang sudah turun serta mendata logistik
yang sudah masuk (dari instansi mana dan apa jenis bantuannya), Pendataan
masyarakat yang ingin kembali ke hutan untuk mengambil keluarganya dan diberi
bekal untuk selama perjalanan, Pembuatan tenda-tenda istirahat, MCK darurat dan
dapur lapangan serta melibatkan Bapa
Raja, Camat, pegawai dari Dinas
Kehutanan serta para kepala keluarga guna tinjau lokasi untuk pemukiman yang
direncanakan.
Bila masyarakat
setuju maka akan dilanjutkan dengan pembuatan tempat tinggal sesusi kehendak
masyarakat. Anak-anak diisi dengan kegiatan seperti belajar membaca, tulis dan berhitung serta cara hidup
bersih. Dan untuk Ibu-ibu diberi pengetahuan tentang cara bercocok tanam di
lahan sekitar rumah atau halaman rumah sehingga bermanfaat serta pembuatan
pagar agar tidak diserang babi.
"Untuk itu perlu dibuat semacam Satgas yang terdiri
dari beberapa unsur pendampingan melekat dalam kurun waktu yang ditentukan dan
bergantian, sehingga pendampingan tidak terputus dan bisa memberi rasa nyaman
dan mereka tidak perlu hidup secara nomaden lagi, serta mudah terpantau dan
terbina," ungkap Danrem 151/Binaiya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar