"Semangat
Pahlawan Di Dadaku" mengandung makna sesuai fitrahnya dalam
diri setiap insan tertanam nilai-nilai kepahlawanan, oleh karenanya siapapun
dapat menjadi pahlawan, setiap warga negara Indonesia tanpa kecuali dapat
berinisiatif mengabdikan hal yang bermanfaat untuk kemashlahatan diri,
lingkungan sekitar, bagi bangsa dan negara. Demikian tema besar pada upacara
peringatan Hari Pahlawan 10 Nopember 2018 yang dilaksanakan oleh Korem
151/Binaiya, Sabtu (10/11) di Lapangan Upacara Makorem 151/Binaiya.
Adapun sebagai pasukan upacara
adalah Prajurit dan PNS Korem 151/Binaiya, Kodim 1504/Ambon serta personel
Satgas Pamrahwan Yonif 731/KBR dan Yonif 711/RKS.
Danrem 151/Binaiya, yang dalam
hal ini diwakili oleh Dandim 1504/Ambon Letkol Inf Fendri Navyanto Raminta,
bertindak selaku Inspektur Upacara membacakan amanat Menteri Sosial RI
menyampaikan bahwa Sejarah perjalanan bangsa dan negara Indonesia menunjukkan
bahwa untuk mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia ( NKRI ) diperlukan
perjuangan panjang . NKRI tidak akan bisa berdiri menjadi bangsa yang merdeka,
berdaulat dan terhormat seperti saat ini, tanpa perjuangan para pejuang , pendiri
bangsa dan pahlawan yang telah mengorbankan jiwa,raga pikiran serta hartanya.
Untuk itu tema “Semangat
Pahlawan Di Dadaku” diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi penerus,
bahwa semangat juang dan semangat kebangsaan para pahlawan agar selalu terpatri
di “dada” setiap insan Indonesia dan menjadi kebanggaan atau idola sepanjang
masa. Setiap zaman pasti ada pahlawannya dan setiap pahlawan pasti berkiprah di
eranya. Terkait dengan hal tersebut, bangsa Indonesia memerlukan pahlawan baru.
Indonesia saat ini membutuhkan sosok yang berdedikasi dan berprestasi pada
bidangnya untuk memajukan negeri ini. demikian yang di sampaikan oleh Menteri
Sosial RI dalam amanat tertulisnya.
Turut hadir dalam pelaksanaan
Upacara tersebut para Kasi dan Pasi Korem 151/Binaiya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar