“Ale rasa beta rasa, potong di
kuku rasa di daging, sagu salempeng di patah dua” merupakan ungkapan masyarakat
Maluku yang bermakna menjunjung tinggi ikatan kebersamaan dan toleransi antar
umat beragama serta rasa senasib sepenanggungan. Kalimat tersebut oleh Korem
151/Binaiya juga dijadikan sebagai motto dalam melaksanakan pembinaan
teritorial di wilayahnya yang meliputi seluruh wilayah Propinsi Maluku.
Propinsi Maluku merupakan propinsi dengan daerah kepulauan terluas. Terdiridari
1.422 pulau yang terbagi menjadi 9 kabupaten dan 2 kota. Luas wilayah Maluku
sebesar 705.645 km², didominasi 93% luas lautan dan sisanya luas daratan
sebesar 7% saja.
Sejalan dengan kondisi
geografis dan organisasi di lingkungan Korem 151/Binaiya, Persit Kartika
Chandra Kirana Koorcab Rem 151 PD XVI/Pattimura yang berkedudukan di Jalan
Ahmad Yani No. 1 Kecamatan Sirimau Kota Ambon, memiliki enam tingkat
kepengurusan Cabang yang tersebar luas, terdiri dari :
• Cabang XXXV Makorem berkedudukan di Ambon
• Cabang XXV Kodim 1502 berkedudukan di Masohi, Maluku
Tengah
• Cabang XXVI Kodim 1503 berkedudukan di Tual, Maluku
Tenggara
• Cabang XXVII Kodim 1504 berkedudukan di Ambon
• Cabang XXIX Kodim 1506 berkedudukan di Namlea, Buru
• Cabang XXX Kodim 1507 berkedudukan di Saumlaki, Maluku
Tenggara Barat
Terhitung sejak tanggal 26
April 2017, Korem 151/Binaiya dan Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 151
PD XVI/Pattimura berada dibawah kepemimpinan pasangan putra-putri asal Maluku
yaitu Kolonel Inf. Christian Kurnianto Tehuteru
dan Ir. Mevia Engelina de Wanna. Dalam mengemban tugas pasangan ini
berprinsip “Dimanapun bertugas akan berupaya memberikan yang terbaik, karena
setiap tugas jabatan yang diemban adalah anugerah dari Tuhan, sehingga bentuk
rasa syukur kami adalah dengan berbuat yang terbaik bagi satuan dan sedapat
mungkin memperhatikan kesejahteraan anggota dan keluarganya. Di mana bumi
dipijak di situ langit dijunjung.”
Ny. Christian Kurnianto
Tehuteru dalam memimpin Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 151 PD
XVI/Pattimura memiliki Visi dan Misi. Adapun visinya adalah menjadikan anggota
Persit Koorcab Rem 151 sebagai insan yang beriman taqwa, sehat, mandiri dan berdaya
guna agar dapat mendukung suami dan keluarga serta bermanfaat bagi sesama
anggota Persit dan masyarakat. Untuk mewujudkan visi tersebut, Ny. Tehuteru
menuangkan dalam beberapa misinya yaitu dengan mengoptimalkan fungsi dan
kinerja organisasi Persit Koorcab Rem 151, meningkatkan iman dan taqwa anggota,
memberikan edukasi serta berbagi pengetahuan sesama anggota dalam berbagai
aspek kehidupan guna peningkatan kesejahteraan keluarga, menjaga kesehatan
jasmani secara rutin, bekerjasama dengan dinas melaksanakan kegiatan sosial
baik ke dalam lingkungan Korem 151/Binaiya maupun kepada masyarakat serta
kegiatan yang melibatkan organisasi wanita lainnya seperti Jalasenastri, Pia
Ardhya Garini dalam lingkup organisasi Dharma Pertiwi serta Bhayangkari dan
organisasi wanita lainnya yang seazas.
Dalam rangka
mengimplementasikan visi dan misi organisasi yang dipimpinnya, Ny. Tehuteru
menjabarkan dalam berbagai program dan kegiatan. Secara keseluruhan pelaksanaan
kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Semua ini tidak terlepas dari pola
kepemimpinan Ny. Tehuteru yang mengedepankan suasana akrab dan kekeluargaan.
Dalam setiap pertemuan
gabungan dan tatap muka, selalu ditekankan kepada anggota agar senantiasa
menjadikan ajaran agama sebagai pedoman hidup serta sifat dan watak Persit
Kartika Chandra Kirana dalam bersikap. Senantiasa bersyukur, selalu berpikiran
positif, menjadikan tantangan sebagai peluang, saling tolong menolong,
senantiasa mengembangkan potensi diri serta hidup sederhana. Istri prajurit
harus “mendorong suami ke medan juang” (sebagaimana tertuang dalam Mars
Persit). Dalam konteksnya di masa kini adalah sebagai istri harus dapat
mendoakan, mendukung dan memberi semangat kepada suami untuk melaksanakan tugas
sebaik-baiknya.
Mengutip sesanti yang ada dalam
lambang Korem 151/Binaiya, “Ka’i Mese Mese Aman”, yang berarti Pegang Erat Erat
Negeri, menginspirasi Ibu dari dua orang anak ini untuk senantiasa menghimbau
dan memotivasi anggota agar selalu tangguh dan sabar dalam mendampingi suami
bertugas,mengingat wilayah tugas suami yang memiliki tingkat kesulitan yang
tinggi dilihat dari segi akses transportasi terutama yang berada di pulau
terpencil dan terluar, tingginya harga bahan kebutuhan pokok, serta keadaan
geografis yang terpisah oleh lautan. Kondisi yang memiliki berbagai tantangan
tersebut diharapkan tidak menyurutkan semangat dan kekompakan anggota Persit
Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 151 PD XVI/Pattimura yang selalu bersedia
mendukung tugas pokok suami sebagai penjaga wilayah NKRI. Hebatnya dalam
kondisi penuh keterbatasan tersebut, banyak anggota Persit jajaran Koorcab Rem
151 yang justru mampu ‘berbuat’ bagi satuan dan masyarakat di sekitar tempat
suaminya bertugas, antara lain :
1. Ny. Nova istri dari Kapten Richard Hendri Sapury yang
menjadi guru di SMU 4 Dula Laut Tual, sehingga sehari-hari harus naik angkutan
umum darat, dilanjutkan perahu motor selama 30 menit dan berjalan kaki sejauh 7
km.
2. Ny. Alivia istri dari Lettu Ckm. dr. Satrio Pranoto dengan
beberapa anggota yang berprofesi sebagai bidan membantu proses persalinan
sesama istri prajurit di satuannya.
3. Ny. Evi Deviana istri dari Letda Yusran Sanduan yang menjadi
atlit karate tingkat nasional bahkan saat ini telah dipercaya menjadi wasit
karate tingkat Internasional.
Anak – anak prajurit Korem 151
pun banyak yang berprestasi, antara lain :
1. Virginia Anggelina Ulorlo anak dari Kapten Hendrik Thomas
Ulorlo dan Ibu Pendeta, Ny. Imeilina Kassa S. Th. sebagai pelajar yang mewakili
Propinsi Maluku pada Paduan Suara Gita Bhakti Nusantara di Istana Negara
Merdeka, Jakarta tahun 2016.
2. Ayu Astria Umalekhoa Sertu Amin Umaklekhoa dan Ny. Ode Nuria
yang mewakili Propinsi Maluku sebagai anggota Paskibraka Nasional.
Hal ini tentu sangat
membanggakan.
Dalam memimpin organisasi Ny.
Tehuteru memberi kesempatan bagi pengurus dan seluruh anggota untuk menyampaikan
dan mengimplementasikan ide kreatif dan inovatif. Anggota Persit Kartika
Chandra Kirana Koorcab Rem 151 PD XVI/Pattimura memilliki beragam latar
belakang ilmu pengetahuan dan keterampilan. Saat ini banyak anggota Persit yang
berpendidikan tinggi dan bekerja secara pribadi. Di sisi lain banyak juga
anggota yang lebih matang dalam usia dan memiliki banyak pengalaman yang
memperkaya warna dalam organisasi. Dengan membuka kesempatan seluas – luasnya
bagi pengurus dan anggota, banyak hal-hal positif yang kemudian dirasakan
sangat bermanfaat bagi kemajuan organisasi. Tidak sedikit dari anggota yang
merasakan dukungan penuh dari Koorcab dalam mengekspos dan mempromosikan usaha
dan keterampilan anggota yang bernilai jual. Beberapa usaha anggota Persit Koorcab
Rem 151 yang telah dipasarkan, antara lain :
1. Ny. Sri istri dari Peltu Supriyadi Lukisan usaha pembuatan
tahu dan tempe.
2. Ny. Wa Ode istri dari Serka La Tatu usaha pembuatan roti.
3. Ny. Yunni istri dari Praka Dahlan Saifullah usaha warung
ikan bakar.
4. Ny. Rida istri dari Letkol Inf. Ryan Heryawan usaha
pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil).
5. Ny. Nurmala istri dari Serda Hanafi Kasturian usaha
penjahit.
6. Ny. Maya istri dari Sertu Malius Kakiay usaha pembuatan
ingke (piring dari lidi)
7. Ny. Agnes istri dari Kopda Elton usaha pembuatan hiasan dari
kerang
8. Ny. Maria istri dari Sertu Moses Soulisa usaha pembuatan
keripik pisang dan sukun.
Dan masih banyak lagi.
Dalam upaya melestarikan
budaya Maluku, di berbagai kesempatan Ny. Tehuteru berusaha menonjolkan budaya
atau kekayaan daerah Maluku. Antara lain dengan mengenakan busana asli Maluku
atau busana yang dipadu padan dengan tenun Tanimbar. Tarian Khas Maluku seperti
Tari Lenso, Katreji dan Tari Gaba – Gaba serta suara emas anggota dan warga ‘city
of music’ juga sering ditampilkan dalam penyambutan tamu atau dilombakan dalam
peringatan hari besar kenegaraan atau ulang tahun satuan. Hal ini tentu
menambah semarak suasana. Makanan khas Maluku seperti papeda lengkap dengan
ikan kuah kuningnya atau ikan bakar dan sambal colo – colo juga selalu
melengkapi hidangan yang tersaji dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Korem
151 maupun Persit Koorcab Rem 151.
Namun demikian, tidak semua
istri prajurit siap mendampingi suami di daerah terpencil dan pulau terluar
dengan alasan kurangnya sarana pendidikan dan kesehatan. Untuk itu, selaku
Ketua Koorcab Rem 151, Ny. Tehuteru menyampaikan apresiasi dan penghargaan
serta rasa bangga kepada istri prajurit yang dengan ikhlas mendampingi suami di
daerah terpencil dan pulau terluar. Dalam beberapa kunjungan kerja ke daerah
mendampingi Danrem 151/Binaiya, dirasakan bahwa untuk tinggal di tempat
terpencil dan serba terbatas fasilitas dibutuhkan anggota Persit yang tangguh,
tanggon dan trengginas. Semboyan tersebut tidak hanya sekerdar semboyan di
sini, karena kondisi wilayah menuntut itu.
Merasa tidak cukup dengan
hanya menyampaikan apresiasi dan rasa bangga, Korem 151/Binaiya dan Koorcab Rem
151 bekerjasama dengan Kesdam XVI/Pattimura dan Dinas Kesehatan Propinsi berupaya
untuk dapat mengedukasi seluruh anggota di
jajarannya berkaitan dengan
informasi kesehatan juga memfasilitasi jika ada anggota atau keluarganya yang
harus mendapat pengobatan lebih lanjut. Namun upaya ini dirasa belum maksimal
menjangkau seluruh anggota dan keluarga di daerah terpencil dan pulau terluar
diakibatkan kendala transportasi dan kondisi alam.
“Harapan saya, keluarga
prajurit yang berada di daerah terpencil dan pulau terluar bisa mendapatkan
bantuan sarana serta tenaga kesehatan untuk mengedukasi dan memeriksa kesehatan
keluarga prajurit di daerah-daerah tersebut, serta sarana pendidikan yang baik
bagi putra-putri prajurit” ujar Ny. Tehuteru yang senantiasa mendoakan agar
Tuhan senantiasa memberkati keluarga besar Korem 151/Binaiya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar