Jumat, 29 Juni 2018

Menyambut Hari Keluarga Nasional Bagi Keluarga Disabilitas (Tuna Netra)

Bismillah, hanya itu modal saya menuju kehidupan.
Kata orang berat menjalani kehidupan setelah menikah. Bagi saya berat atau tidak itu terletak pada hati serta niat individu. Ternyata bagi saya hidup berkeluarga itu lebih baik dari pada sendiri. Memiliki pasangan yang halal itu rasanya luar biasa, rasa bersyukur itu makin meningkat. Saya adalah seseorang yang mempunyai fisik yang beda dari orang kebanyakan.
Disabilitas netra.
Ya itulah saya, hidup dalam situasi gelap, hidup tidak bisa melihat dunia sedari kecil. Begitu pula pasangan saya adalah seseorang yang tidak dapat melihat. Kami di pertemukan oleh Allah di waktu kami menjalani pendidikan visioterapi di Jakarta.
Saya menikah pada tahun awal setelah selesai pendidikan visioterapi, tahun 2012 Kami mengikat janji, mengikat hati dalam ikatan pernikahan.
Padahal waktu itu saya belum punya apa-apa, ya saat ini juga sama sih. 🙂
Motivasi saya paling mendasar adalah dosa, Ya benar itu dasarnya. Saya takut melakukan dosa dan saya punya keyakinan, bahwa menikah itu lebih baik daripada sendiri.
Dan memang pilihan yang berat, dengan tanpa mempelajari kehidupan berumah tangga terlebih dahulu, kami menikah, dengan bermodalkan tekat, serta mencari ridhonya sang pencipta, Kami mengarungi bahtra rumah tangga.
Setelah kami menikah tepatnya usia pernikahan kami 2 bulan, kami memutuskan untuk mengontrak rumah petak intinya kami ingin mandiri. Dengan debat dan dengan cemoohan dari keluarga besar, kami keluar dari rumah orang tua.
Rumah yang memberi kenyamanan jasmani Kami.
Ya meski makan, istirahat tidur sangat nyaman, segala tidak usah mikir tapi jauh di sanubari kami hal itu tidak boleh terus kami nikmati. Kami meski berbeda dari fisik, tapi kami menikah itu adalah mencari arti kehidupan di dunia ini.
Kami mencari jalan menuju jalan pada Illahi Rabbi.
Dengan bermodalkan uang 1 juta hasil jual cincin yang di waktu ijab kobul saya sematkan di jari istri, serta hasil menerapi kehidupan yang sebenarnya dimulai. Cari kontrakan juga tidak mudah, beberapa kali Kami dapat informasi rumah kontrakan kosong, tapi nyatanya tidak ada.
Jika adapun, pemilik kontrakan enggan memberikan rumah kontrakanya untuk disewa oleh Saya tuna netra. Ada beberapa pemilik kontrakan kosong tersebut jujur mengungkapkan isi hatinya pada kami orang buta bagai mana cara merawat rumah? Seperti nyapu, ngepel, lantai dan nyuci baju.
Diantara orang-orang tersebut ada yang kasihan entah memang percaya dengan kami, ahirnya kami dapat kontrakan luas 2m panjang 8m. Rumah kontrakan Kami terletak di belakang asrama Kopassus di Serang, Banten.
Rumah kontrakan kami tersebut perbulan 500ribu, waktu itu kami hanya membawa baju saja ke kontrakan, ya memang hanya baju dan nekat itu saja yang kami punya. Banyak yang entah aneh atau bagaimana, lingkungan di sekitar kontrakan setiap saya tanya perihal warung sembako, pasar, tidak ada yang mau ngasih tahu. Kalaulah ada yang jawab, pasti katanya jauh.
Bukanya dikasih arah, untungnya masih ada masjid di dekat kontrakan kami tersebut. sudah 7 hari saya dan istri ngontrak, kami hanya makan di warung indomie dekat masjid, Sudah setiap waktu saya bertanya tentang warung, pasar, hasilnya 0.
Saya waktu itu sempat mau menyerah, sudah mau pulang saja. Tapi istri selalu mensuport agar saya selalu tegar dan pantang putus asa. Di waktu saya menunaikan ibadah, hanya 1 yang saya minta, kepada Allah agar kami diberi  ketenangan dalam hati supaya kami ikhlas menerima apa yang jadi ketentuanya.
Agar hati ini dijauhkan dari rasa putus asa, diberi mental yang pantang menyerah, begitu terus menerus. Uang sudah hampir habis, waktu kontrakan kurang sedikit lagi masuk masa tempo.
Ohya lupa, Kami bersih-bersih rumah ada sapu ya peralatan bersih-bersih makai yang ada di kontrakan. Menurut kata pemilik kontrakan tersebut peralatan tersebut milik yang ngontrak sebelumnya. Alhamdulillah dengan kesungguhan kami, atas izin Allah rumah yang kami tinggali bersih, itu kata yang punya rumah.
Ketentuanya Allah berlaku atas kami, Ya waktu itu kontrakan masa waktu berakhir kontrakan kurang 3 hari lagi. Uang sudah tinggal 70 ribu, ya 70.000 tapi waktu sore itu, segalanya terbayarkan.
Seperti biasa habis shalat di masjid berjamaah, langsung kami duduk-duduk di warung indomi. Sambil menunggu pesanan indomi kami matang, tiba-tiba ada yang bertanya kepada saya apa benar saya bisa mijit? Kata suara tersebut kepada saya.
Saya langsung jawab bisa. Singkat nya saya diajak ke tempat yang pada akhirnya saya ketahui adalah asrama Kopassus.
Disitu saya menerapi 4 orang, dan Alhamdulillah saya dapat memberi service terapi yang maksimal. Semua atas kuasa Allah serta doa istri yang tak pernah lelah setiap waktu. Saya dapat uang dari mijat itu 4 juta, langsung sujud syukur kami di rumah kontrakan tersebut.
Langsung saya bayar rumah kontrakan 2 bulan sekaligus, atas informasi di taman Kopassus tersebut ternyata dekat sama pasar. Dengan yakin Kami jalan 2 km untuk mencari pasar. Alhamdulillah ketemu pasar dan pertama yang kami lakukan mencari warung nasi.
Kami harus isi perut kami dulu, sebab sudah hampir 1 bulan kami hanya makan indomi. Meski banyak orang dipasar tersebut menyangka kami pengemis, tapi Alhamdulillah kami dapat meyakinkan mereka, bahwa kami bukan pemilik mental pengemis.
Akhirnya kami setelah bayar apa yang sudah kami makan, lalu kami beli prabotan rumahtangga, seperti piring, mangkok, dan tidak lupa kompor serta beras. Pasti pembaca heran, orang buta kok beli kompor segala.
Apakah bisa masak nasi? Nyalain kompornya gimana?
Ya saya sendiri juga bertanya dalam hati, apa bisa Kami orang yang beda, orang yang lampu saja tidak melihat kok masak.
Tapi itulah hidup, segala itu perlu dicoba.
Saya selalu ingat kata guru ngaji saya dulu dikampung, Bahwa untuk mencapai surga itu butuh perjuangan. Berjuang ibadah tepat waktu, berjuang ikhlas, dan selalu mensyukuri apa yang telah Allah beri untuk kita. Yakinlah bahwa diri ini mampu.
Awal kami masak ya goreng tempe gosong, tangan kena minyak panas, ya sekali lagi yakin kalau kami mampu melewati tantangan tersebut, Allhamdulillah istri bisa masak dengan rasa yang sangat luar biasa enak. Waktu itu pertama istri bisa masak yang pas adalah sayur bayam, ceplok telur dan sambal trasi.
Itulah yang saya maksud Allah bayar kesabaran sebulan dengan kenikmatan yang luar biasa. Bukan uang 4 juta itu melainkan masakan seorang istri yang benar ada rasanya  dari yang tidak dapat masak sama sekali.
2014/05/24 Alhamdulillah anak kami Muhammad Fidia Rizki terlahir di tengah-tengah kami. Meski dengan proses sesar tapi Alhamdulillah si buah hati dan ibunya selamat. Dokter dan keluarga cemas kalau si kecil buta, akhirnya dokter spesialis mata dan THT melakukan tes dan Alhamdulillah hasilnya anak kami normal. Fisik maupun jiwa, Sebenarnya Kami tersinggung atas pernyataan mereka tersebut, tapi ya kami harus terima dengan ikhlas.
Setelah pulang dari RS, kami hanya 1 bulan di rumah orang tua. Meski dirumah orang tua tapi memandikan si kecil, memakaikan baju, intinya semua keperluan si kecil  adalah Kami orang buta ini yang mempersiapkan.
Setelah 1 bulan di rumah kami memutuskan untuk berangkat ke kontrakan. Walaupun keluarga tidak mengizinkan kami bertiga pergi, tapi kami sudah mantap untuk hidup mandiri. Kami siap membesarkan anak kami secara mandiri tanpa campur tangan siapapun. Ahirnya sampai saat ini putra Kami usia 4 tahun ternyata kami mampu.
Pada moment hari keluarga nasional yang jatuh pada 29.06.2018 Semoga kita dapat mengerti, memahami, arti keluarga.
Keluarga adalah motivasi kita, Bahagiakan mereka.
Sayangilah pasangan masing-masing dengan ikhlas karena Allah.
Pada kesempatan kali ini saya ingin sedikit berharap kepada masyarakat indonesia,  Berilah kesempatan pada kami keluarga disabilitas untuk hidup berdampingan dengan kalian.
Tempatkanlah rasa kasihan Anda pada tempatnya.
Jangan di diskriminasi kami.
Meski kami beda, tapi ini bukan kami yang minta.
Kami beda tapi hati dan jiwa kami dan kalian sama.
Kami keluarga difabel. Mempunyai impian bisa mendapat hak yang sama dinegri ini. Melalui tulisan yang sederhana ini saya ingin berpesan bahwa perbedaan ini semoga kita dapat mensyukuri yang Allah beri.
Mohon maaf buat pembaca semua jika ada yang kurang berkenan.

TNI Bantu Evakuasi Korban Banjir

Curah hujan yang tinggi di daerah Maluku khususnya Kota Ambon Rabu sore hingga Jumat pagi telah mengakibatkan debit air  sungai meluap, hal ini menyebabkan tanggul sungai jebol mengakibatkan air sungai meluap ke permukiman warga di kawasan Ahuru, Kecamatan Sirimau, Ambon, Maluku, Jumat (29/6).

Luapan air sungai telah menyebabkan banjir, Lebih dari 30 rumah warga terendam banjir
dan masuk ke rumah warga hingga setinggi pinggang orang dewasa, melihat hal tersebut Danpos Satgas Yonif RK 732/Banau Kolakops Rem 151/Binaiya, Serda Aswar Yudha ini nampak sangat sigap dalam membantu evakuasi warga terutama anak-anak kecil dari dalam rumah untuk diamankan.

Kesigapan dan keikhlasannya dalam membantu warga merupakan sikap yang patut dicontoh unsur aparat dalam mengatasi kesulitan masyarakat di wilayahnya.

Diharapkan warga yang terkena banjir dapat menghimbau untuk mengutamakan keselamatan jiwa terlebih dahulu untuk mengungsi ke tempat yang telah disediakan sambil menunggu bantuan.


Rabu, 27 Juni 2018

PERSIT KARTIKA CHANDRA KIRANA KOORDINASI CABANG REM 151 PD XVI/PATTIMURA


“Ale rasa beta rasa, potong di kuku rasa di daging, sagu salempeng di patah dua” merupakan ungkapan masyarakat Maluku yang bermakna menjunjung tinggi ikatan kebersamaan dan toleransi antar umat beragama serta rasa senasib sepenanggungan. Kalimat tersebut oleh Korem 151/Binaiya juga dijadikan sebagai motto dalam melaksanakan pembinaan teritorial di wilayahnya yang meliputi seluruh wilayah Propinsi Maluku. Propinsi Maluku merupakan propinsi dengan daerah kepulauan terluas. Terdiridari 1.422 pulau yang terbagi menjadi 9 kabupaten dan 2 kota. Luas wilayah Maluku sebesar 705.645 km², didominasi 93% luas lautan dan sisanya luas daratan sebesar 7% saja.

Sejalan dengan kondisi geografis dan organisasi di lingkungan Korem 151/Binaiya, Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 151 PD XVI/Pattimura yang berkedudukan di Jalan Ahmad Yani No. 1 Kecamatan Sirimau Kota Ambon, memiliki enam tingkat kepengurusan Cabang yang tersebar luas, terdiri dari :
           Cabang XXXV Makorem berkedudukan di Ambon
           Cabang XXV Kodim 1502 berkedudukan di Masohi, Maluku Tengah
           Cabang XXVI Kodim 1503 berkedudukan di Tual, Maluku Tenggara
           Cabang XXVII Kodim 1504 berkedudukan di Ambon
           Cabang XXIX Kodim 1506 berkedudukan di Namlea, Buru
           Cabang XXX Kodim 1507 berkedudukan di Saumlaki, Maluku Tenggara Barat
Terhitung sejak tanggal 26 April 2017, Korem 151/Binaiya dan Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 151 PD XVI/Pattimura berada dibawah kepemimpinan pasangan putra-putri asal Maluku yaitu Kolonel Inf. Christian Kurnianto Tehuteru  dan Ir. Mevia Engelina de Wanna. Dalam mengemban tugas pasangan ini berprinsip “Dimanapun bertugas akan berupaya memberikan yang terbaik, karena setiap tugas jabatan yang diemban adalah anugerah dari Tuhan, sehingga bentuk rasa syukur kami adalah dengan berbuat yang terbaik bagi satuan dan sedapat mungkin memperhatikan kesejahteraan anggota dan keluarganya. Di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung.”

Ny. Christian Kurnianto Tehuteru dalam memimpin Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 151 PD XVI/Pattimura memiliki Visi dan Misi. Adapun visinya adalah menjadikan anggota Persit Koorcab Rem 151 sebagai insan yang beriman taqwa, sehat, mandiri dan berdaya guna agar dapat mendukung suami dan keluarga serta bermanfaat bagi sesama anggota Persit dan masyarakat. Untuk mewujudkan visi tersebut, Ny. Tehuteru menuangkan dalam beberapa misinya yaitu dengan mengoptimalkan fungsi dan kinerja organisasi Persit Koorcab Rem 151, meningkatkan iman dan taqwa anggota, memberikan edukasi serta berbagi pengetahuan sesama anggota dalam berbagai aspek kehidupan guna peningkatan kesejahteraan keluarga, menjaga kesehatan jasmani secara rutin, bekerjasama dengan dinas melaksanakan kegiatan sosial baik ke dalam lingkungan Korem 151/Binaiya maupun kepada masyarakat serta kegiatan yang melibatkan organisasi wanita lainnya seperti Jalasenastri, Pia Ardhya Garini dalam lingkup organisasi Dharma Pertiwi serta Bhayangkari dan organisasi wanita lainnya yang seazas.

Dalam rangka mengimplementasikan visi dan misi organisasi yang dipimpinnya, Ny. Tehuteru menjabarkan dalam berbagai program dan kegiatan. Secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik dan lancar. Semua ini tidak terlepas dari pola kepemimpinan Ny. Tehuteru yang mengedepankan suasana akrab dan kekeluargaan.

Dalam setiap pertemuan gabungan dan tatap muka, selalu ditekankan kepada anggota agar senantiasa menjadikan ajaran agama sebagai pedoman hidup serta sifat dan watak Persit Kartika Chandra Kirana dalam bersikap. Senantiasa bersyukur, selalu berpikiran positif, menjadikan tantangan sebagai peluang, saling tolong menolong, senantiasa mengembangkan potensi diri serta hidup sederhana. Istri prajurit harus “mendorong suami ke medan juang” (sebagaimana tertuang dalam Mars Persit). Dalam konteksnya di masa kini adalah sebagai istri harus dapat mendoakan, mendukung dan memberi semangat kepada suami untuk melaksanakan tugas sebaik-baiknya.
Mengutip sesanti yang ada dalam lambang Korem 151/Binaiya, “Ka’i Mese Mese Aman”, yang berarti Pegang Erat Erat Negeri, menginspirasi Ibu dari dua orang anak ini untuk senantiasa menghimbau dan memotivasi anggota agar selalu tangguh dan sabar dalam mendampingi suami bertugas,mengingat wilayah tugas suami yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi dilihat dari segi akses transportasi terutama yang berada di pulau terpencil dan terluar, tingginya harga bahan kebutuhan pokok, serta keadaan geografis yang terpisah oleh lautan. Kondisi yang memiliki berbagai tantangan tersebut diharapkan tidak menyurutkan semangat dan kekompakan anggota Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 151 PD XVI/Pattimura yang selalu bersedia mendukung tugas pokok suami sebagai penjaga wilayah NKRI. Hebatnya dalam kondisi penuh keterbatasan tersebut, banyak anggota Persit jajaran Koorcab Rem 151 yang justru mampu ‘berbuat’ bagi satuan dan masyarakat di sekitar tempat suaminya bertugas, antara lain :
1.         Ny. Nova istri dari Kapten Richard Hendri Sapury yang menjadi guru di SMU 4 Dula Laut Tual, sehingga sehari-hari harus naik angkutan umum darat, dilanjutkan perahu motor selama 30 menit dan berjalan kaki sejauh 7 km.
2.         Ny. Alivia istri dari Lettu Ckm. dr. Satrio Pranoto dengan beberapa anggota yang berprofesi sebagai bidan membantu proses persalinan sesama istri prajurit di satuannya.
3.         Ny. Evi Deviana istri dari Letda Yusran Sanduan yang menjadi atlit karate tingkat nasional bahkan saat ini telah dipercaya menjadi wasit karate tingkat Internasional.
Anak – anak prajurit Korem 151 pun banyak yang berprestasi, antara lain :
1.         Virginia Anggelina Ulorlo anak dari Kapten Hendrik Thomas Ulorlo dan Ibu Pendeta, Ny. Imeilina Kassa S. Th. sebagai pelajar yang mewakili Propinsi Maluku pada Paduan Suara Gita Bhakti Nusantara di Istana Negara Merdeka, Jakarta tahun 2016.
2.         Ayu Astria Umalekhoa Sertu Amin Umaklekhoa dan Ny. Ode Nuria yang mewakili Propinsi Maluku sebagai anggota Paskibraka Nasional.
Hal ini tentu sangat membanggakan.
Dalam memimpin organisasi Ny. Tehuteru memberi kesempatan bagi pengurus dan seluruh anggota untuk menyampaikan dan mengimplementasikan ide kreatif dan inovatif. Anggota Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 151 PD XVI/Pattimura memilliki beragam latar belakang ilmu pengetahuan dan keterampilan. Saat ini banyak anggota Persit yang berpendidikan tinggi dan bekerja secara pribadi. Di sisi lain banyak juga anggota yang lebih matang dalam usia dan memiliki banyak pengalaman yang memperkaya warna dalam organisasi. Dengan membuka kesempatan seluas – luasnya bagi pengurus dan anggota, banyak hal-hal positif yang kemudian dirasakan sangat bermanfaat bagi kemajuan organisasi. Tidak sedikit dari anggota yang merasakan dukungan penuh dari Koorcab dalam mengekspos dan mempromosikan usaha dan keterampilan anggota yang bernilai jual. Beberapa usaha anggota Persit Koorcab Rem 151 yang telah dipasarkan, antara lain :

1.         Ny. Sri istri dari Peltu Supriyadi Lukisan usaha pembuatan tahu dan tempe.
2.         Ny. Wa Ode istri dari Serka La Tatu usaha pembuatan roti.
3.         Ny. Yunni istri dari Praka Dahlan Saifullah usaha warung ikan bakar.
4.         Ny. Rida istri dari Letkol Inf. Ryan Heryawan usaha pembuatan VCO (Virgin Coconut Oil).
5.         Ny. Nurmala istri dari Serda Hanafi Kasturian usaha penjahit.
6.         Ny. Maya istri dari Sertu Malius Kakiay usaha pembuatan ingke (piring dari lidi)
7.         Ny. Agnes istri dari Kopda Elton usaha pembuatan hiasan dari kerang
8.         Ny. Maria istri dari Sertu Moses Soulisa usaha pembuatan keripik pisang dan sukun.

Dan masih banyak lagi.
Dalam upaya melestarikan budaya Maluku, di berbagai kesempatan Ny. Tehuteru berusaha menonjolkan budaya atau kekayaan daerah Maluku. Antara lain dengan mengenakan busana asli Maluku atau busana yang dipadu padan dengan tenun Tanimbar. Tarian Khas Maluku seperti Tari Lenso, Katreji dan Tari Gaba – Gaba serta suara emas anggota dan warga ‘city of music’ juga sering ditampilkan dalam penyambutan tamu atau dilombakan dalam peringatan hari besar kenegaraan atau ulang tahun satuan. Hal ini tentu menambah semarak suasana. Makanan khas Maluku seperti papeda lengkap dengan ikan kuah kuningnya atau ikan bakar dan sambal colo – colo juga selalu melengkapi hidangan yang tersaji dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Korem 151 maupun Persit Koorcab Rem 151.

Namun demikian, tidak semua istri prajurit siap mendampingi suami di daerah terpencil dan pulau terluar dengan alasan kurangnya sarana pendidikan dan kesehatan. Untuk itu, selaku Ketua Koorcab Rem 151, Ny. Tehuteru menyampaikan apresiasi dan penghargaan serta rasa bangga kepada istri prajurit yang dengan ikhlas mendampingi suami di daerah terpencil dan pulau terluar. Dalam beberapa kunjungan kerja ke daerah mendampingi Danrem 151/Binaiya, dirasakan bahwa untuk tinggal di tempat terpencil dan serba terbatas fasilitas dibutuhkan anggota Persit yang tangguh, tanggon dan trengginas. Semboyan tersebut tidak hanya sekerdar semboyan di sini, karena kondisi wilayah menuntut itu.

Merasa tidak cukup dengan hanya menyampaikan apresiasi dan rasa bangga, Korem 151/Binaiya dan Koorcab Rem 151 bekerjasama dengan Kesdam XVI/Pattimura dan Dinas Kesehatan Propinsi berupaya untuk dapat mengedukasi seluruh anggota di
jajarannya berkaitan dengan informasi kesehatan juga memfasilitasi jika ada anggota atau keluarganya yang harus mendapat pengobatan lebih lanjut. Namun upaya ini dirasa belum maksimal menjangkau seluruh anggota dan keluarga di daerah terpencil dan pulau terluar diakibatkan kendala transportasi dan kondisi alam.

“Harapan saya, keluarga prajurit yang berada di daerah terpencil dan pulau terluar bisa mendapatkan bantuan sarana serta tenaga kesehatan untuk mengedukasi dan memeriksa kesehatan keluarga prajurit di daerah-daerah tersebut, serta sarana pendidikan yang baik bagi putra-putri prajurit” ujar Ny. Tehuteru yang senantiasa mendoakan agar Tuhan senantiasa memberkati keluarga besar Korem 151/Binaiya.

Selasa, 26 Juni 2018

Penanaman Padi Perdana Kodim 1502/Masohi bersama Forkopimda Malteng


Komando Distrik Militer (Kodim) 1502/Masohi menyelenggarakan acara tanam padi perdana dalam rangka program ketahanan pangan untuk mendukung Pemerintah Daerah guna memperkuat ketahanan pangan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Dusun Simalouw KM 7, Kecamatan Amahai Kabupaten. Maluku-Tengah, Senin (25/6).

kegiatan ini dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan bagi masyarakat yang berkaitan dengan menunjang ketahanan pangan terhadap bahaya proxy war serta untuk menunjang kesejahteraan rakyat. "Kegiatan ini juga merupakan kegiatan yang mendukung program pemerintah dalam mempertahankan kondisi sosial dan ketahanan pangan di wilayah," pungkas Letkol Inf Hari Sandhi Chrishandoko, S.Sos.


Bupati Malteng H. Tuasikal Abua SH dalam sambutanya mengucapkan terima kasih kepada Dandim 1502/Masohi beserta anggota atas kerja keras hingga terselenggaranya kegiatan tanam padi perdana saat ini yang mana kegiatan ketahanan pangan sangat bermanfaat dalam menunjang kebutuhan pangan dan gizi sebagai pilar perekonomian bagi masyarakat di wilayah masing-masing.

Lahan tanaman padi yang dikerjakan oleh Kodim 1502/Masohi seluas 6 Ha dan merupakan lahan sawah pertama kali di Kec. Amahai dan Lahan tersebut sebelumnya merupakan lahan tidur yang belum dimanfaatkan. Kegiatan penanaman secara simbolis diantaranya penanaman padi, pembibitan serta pengecekan sistem Irigasi.


Turut hadir dalam kegiatan ini  Bupati Malteng, H.Tuasikal Abua SH, Danbrigif 27/Nusa Ina, Letkol Inf Mustakim, Kapolres Malteng AKBP, R. Arthur.L.Simamora S.Ik, dan Kajari Masohi diwakili oleh Victor Mailoa SH.

Senin, 25 Juni 2018

Tingkatkan Kemampuan Prajurit Korem 151/Binaiya Gelar Latbak Jatri TW II


Dalam rangka meningkatkan kemampuan prajurit dalam pengguna Senpi (Senjata Api). Komando Resor Militer (Korem) 151/Binaiya menggelar Latbakjatri (Latihan Menembak Senjata Ringan ) program kerja Triwulan II 2018, yang diikuti 85 personel. Bertempat dilapangan tembak Yonif 733/Masariku. Desa Waiheru, Kecamatan Baguala, Senin (25/6).


Dalam pelaksanaannya prajurit Korem 151/Binaiya dipimpin langsung oleh Dankima Korem 151/Binaiya, Kapten Inf I Dewa Agung sebagai (Danlat) pada latihan menembak senjata ringan dan pistol pada Triwulan II TA. 2018. Adapun latihan  menembak yang di laksanakan oleh seluruh Prajurit Korem 151/Binaiya di bagi menjadi 9 gelombang untuk senapan dan 4 gelombang untuk pistol yang langsung di awali oleh Pasi Intel Rem 151/Binaiya, Mayor Kav Dicky Prasojo,S.H.


Latihan tersebut digelar dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan menembak senjata senapan dan pistol prajurit Korem 151/Binaiya agar mampu mencapai standar kualitas serta senantiasa belajar dan berlatih dalam mengenal dan mengetahui karakteristik senjata yang akan digunakan agar nantinya dalam pelaksanaannya dapat berhasil dengan baik.



Minggu, 24 Juni 2018

Kodim 1506/Namlea Turut Hadir Dalam Giat Launching Musim Tanam Padi Sawah Serempak


Komandan Komando Distrik Militer (Dandim)1506/Namlea, Letkol Inf Syarifuddin S.Ag, M.I.Pol turut hadir dalam kegiatan Launching musim tanam padi sawah serempak sedataran Waeapo di Desa Wanareja, Kecamatan Waeapo,Kabupaten Buru, Sabtu (23/06).

Dalam kegiatan Launching musim tanam padi serempak ini mendapatkan beberapa bantuan alat bantu berupa Qultivator, Mesin Tanam, Pompa Air, Handtraktor, Baku Lode, Traktor Roda Empat, sehingga di harapkan dengan adanya bantuan ini tanam padi serempak dapat berjalan dengan maksimal.

Pada kesempatan itu pula  Bupati Buru, Ramly I. Umasugi, S.Pi, MM. bersama Dandim 1506/Namlea, Letkol Inf Syarifuddin S.Ag, M.I.Pol turut mengoperasikan Alsintan roda 4 sebagai tanda lounching giat pengolahan sawah serentak se Kec. Waeapo.

Turut hadir dalam kegiatan ini Bupati Buru, Ramly I. Umasugi, S.Pi, MM,  Dandim 1506/Namlea, Letkol Inf Syarifuddin S.Ag, M.I.Pol, Pejabat utama Pemda Buru, Anggota DPRD Buru, Kelompok Tani danTokoh Masyarakat se Kec. Waiyapo.

Sabtu, 23 Juni 2018

Kadispenad : Netralitas TNI AD Jangan Diragukan, Melanggar Ditindak Tegas!


Kadispenad menegaskan bahwa dalam perhelatan Pilkada Serentak 2108 maupun tahapan Pemilihan Legistlatif dan Pemilihan Presiden/Wakil Presiden, TNI AD senantiasa menjaga dan memegang teguh Netralitas TNI. *Hal ini tidak terlepas dari komitmen TNI AD yang sering disampaikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat.

Dalam pernyataan resminya di Mabesad, Jumat (22/6/2018), Brigen TNI Alfret Denny D. Tuejeh menyampaikan bahwa “Bagi TNI AD, netralitas TNI merupakan jiwa, nafas dan sikap setiap prajurit. Tidak hanya terkait dengan pesta Demokrasi namun juga dalam kehidupan kesehariannya, baik didalam kedinasan maupun kehidupan sosial kemasyarakatan. Ini sudah final, tidak bisa ditawar-tawar, bahkan diragukan maupun dipertanyakan lagi”.

Kemudian, dalam menyikapi situasi Politik  yang demikian dinamis menjelang hari pencoblosan tanggal 27 Juni 2018, Kadispenad mengajak agar seluruh komponen bangsa untuk sama-sama mendukung pelaksanaan pemilihan Kepala Daerah dengan baik. 

“Menjelang hari pemilihan yang sudah tinggal hitungan jari, TNI AD mendorong agar seluruh rakyat Indonesia untuk terlibat secara aktif dan positif guna mendukung terlaksananya pemilihan kepala daerah serentak di 171 wilayah secara langsung, umum, jujur, adil serta damai” Imbuhnya.

Selanjutnya,  dalam menyikapi keikutsertaan para purnawirawan dalam Pilkada, Kadispenad juga menyatakan bahwa sebagaimana telah diatur dalam UUD 1945 dan UU TNI No 34 tahun 2004, TNI AD tidak akan pernah terlibat, melibatkan diri atau dilibatkan dalam politik praktis.

“Tugas TNI hanya mempertahankan, melindungi, dan memelihara keutuhan dan kedaulatan negara. Adapun tugas dan peran dalam pengamanan pelaksanaan pesta demokrasi, sifatnya hanya tugas bantuan kepada Polri. TNI AD tidak mempunyai niat sedikitpun untuk mempengaruhi proses maupun hasilnya. Kita (TNI AD) senantiasa menempatkan diri diatas kepentingan seluruh  rakyat dan bangsa Indonesia”, tutur lulusan Akademi Militer angkatan 1988 ini.

 “Saya ingatkan kembali, sebagaimana yang telah disampaikan Kepala Staf Angkatan Darat, meski dibeberapa daerah terdapat para purnawirawan TNI yang mencalonkan diri, bagi Angkatan Darat itu merupakan hak politik mereka sebagai masyarakat sipil dan tidak ada hubungannya dengan Angkatan Darat lagi” tegasnya.

“Dengan adanya Perintah Presiden, Panglima TNI dan Kasad, serta penekanan pada setiap pengarahan kepada prajurit, baik dalam kunjungan kerja bahkan safari ramadan, yang juga memerintahkan prajurit agar netral, maka seharusnya tidak ada lagi yang meragukan Komitmen TNI AD terkait masalah Netralitas. Kalaupun ada yang terindikasi tidak netral, itu mungkin saja terjadi kepada oknum tertentu. TNI AD sangat berterima kasih menerima masukan dan kritikan, kalau memang ada prajurit yang tidak netral. Hal ini menunjukan kecintaan terhadap TNI AD dalam mengawal Proses demokrasi di Indonesia. Namun pada sisi lain, kita berharap ada masukan yang pasti dan jelas, siapa prajurit yang tidak netral, dari satuan mana asalnya. Sehingga bukan hanya asal bicara tapi tidak menunjukan bukti yang benar. Kalau ada laporkan secara resmi dan benar, pasti akan kita tindak secara tegas dan bahkan terbuka. Proses hukum terhadap prajurit yang tidak netral juga merupakan bagian dari proses demokrasi yang baik di Indonesia”.

“Kemudian, bagi TNI AD, perilaku ini (ketidaknetralan) tidak hanya menciderai kepercayaan masyarakat namun juga melanggar perintah atasan yang sudah sering disampaikan bahkan sumpah dan janjinya sebagai prajurit serta amanah undang-undang. Ini bukan hanya sekedar retorika belaka, kita akan lihat bersama, apakah TNI AD menindaklanjutinya atau tidak, dan publik pun bisa menilai komitmen dan integritas ini” ucap Jenderal berbintang satu yang oleh Media akrab dipanggil Brigjen Denny.

Sebelum mengakhiri, atas nama TNI AD, Kadispenad juga berharap agar seluruh komponen bangsa untuk menghentikan sorotan atau polemik netralitas TNI. "Percayalah, sebagai prajurit Sapta Marga, kita tidak pernah berkeinginan untuk menggores bahkan melukai hati rakyatnya hanya demi kepentingan perorangan ataupun kelompok tertentu” pungkas Kadispenad.

Kamis, 21 Juni 2018

Koramil 1504-02/Sirimau Laksanakan Swiping Penurunan Bendera Kebangsaan Asing


Koramil 1504-02/Sirimau bersama Polsek Sirimau melaksanakan Swiping penurunan pengibaran bendera Kebangsaan Asing, dalam Perebutan gelar Piala Dunia FIFA 2018 yang saat ini sedang menjadi sorotan di berbagai belahan dunia, salah satunya Indonesia khususnya Wilayah Ambon, Kamis (21/06).

Tak sedikit masyarakat Indonesia yang turut dalam euforia Piala Dunia 2018. Bahkan, warga Kota Ambon. Sangking antusiasnya, mereka bahkan mengibarkan bendera negara peserta pesta sepakbola empat tahuan tersebut. Sehingga Danramil 1504-02/Sirimau Beserta Polsek Sirimau langsung memerintahkan para anggotannya untuk segera menurunkan bendera-bendera tersebut  karena dianggap melanggar Undang-Undang.

Diharapkan dengan adanya penertiban ini, masyarakat harus lebih cinta dan lebih menghargai Bendera Merah Putih, dimanpun dan Sampai kapanpun guna menjunjung tinggi demi NKRI yang kita cintai Bersama.

Danrem 151/Binaiya Gelar Halal Bihalal Dengan Prajurit Dan PNS TNI


Setelah melaksanakan Apel Pagi Komandan Komando Resor Militer (Danrem) 151/Binaiya Melaksankan kegiatan Halal Bihalal bersama para prajurit dan PNS Korem 151/Binaiya di Baileo Selamet Riyadi, Makorem 151/Bny, Kamis (21/06).

Dalam apelnya Danrem mengucapkan Minal Aidin Walfaizin Mohon Maaf Lahir  dan Bathin kepada Seluruh Warga Besar Korem  151/Bny, di harapkan kepada seluruh prajurit dan PNS agar mengurangi tingkat pelanggaran serta melaksanakan tugas masing-masing dengan penuh rasa tanggung jawab, disertai keihklasan dengan niat, nilai ibadah dan, serta wujudkan prajurit profesional.

Halal Bihalal ini merupakan tradisi khas usai Hari Raya Idul Fitri  dan mampu menjalin silatuhrahmi  guna sebagai landasan Moral dalam melaksanakan Tugas Pokok TNI.

Rabu, 20 Juni 2018

Korem 151/BNY Turut Berpatisipasi Dalam Acara Penjemputan Kubah Masjid


Komando Resor Militer (Korem) 151/Binaiya, turut membantu dalam berlangsungnya penjemputan  Tiang  Alif dan Kubah Masjid An'Nimah yang di laksanakan di Negeri Tengah-Tengah Kec. Salahutu Kab. Maluku Tengah Rabu, (20/6).

Dalam kegiatan ini terlihat masyarakat memadati sepanjang jalan hal ini ditunjukan saat masyarakat melaksanakan penjemputan rombongan  Korem 151/Bny dan para tokoh adat saat membawa Kubah dan Tiang Masjid dengan di iringi Arak-arakan, Tari-tarian dan musik rebana sepanjang jalan menuju Masjid An'Nimah.

Adapun sambutan dari Tokoh masyarakat, Ucapan terima kasih kepada Danrem 151/Binaiya yang diwakili oleh Dankima Korem 151/Binaiya Kapten Inf I Dewa Agung, Kapolsek Salahutu AKP Izaac Risambessy dan semua anggota TNI maupun Polri yang telah membantu kami dalam proses penjemputan Kubah Masjid dan Tiang Alif di Negeri Tengah-Tengah.

"Kami dari panitia tidak dapat memberikan atau membalas apa- apa kepada Bapak-bapak sekalian hanya doa yang kami naikkan kepada Allah SWT semoga kita semua ada dalam lindungan Allah SWT ," ungkap Tokoh Adat Negri Tengah-Tengah.

Turut hadir dalam kegiatan ini Danramil 1504-04/Salahutu, Kapten Inf Bambang Tetuko, Kapolsek Salahutu, AKP Izaac Risambessy, S.Sos, Dankima Korem 151/Binaiya, Kapten Inf I Dewa Agung dan Pejabat Negeri Tengah - Tengah, Bpk. Ahmad Maruapey.

Selasa, 12 Juni 2018

Kekompakan Persit Dan Bhayangkari


Dalam rangka bulan suci Ramadhan Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXV Kodim 1502/Masohi bersama Bhayangkari Polres Maluku-Tengah melaksanakan pembagian takjil berbuka puasa di kawasan jalan Bundaran Kota Masohi Kab. Malteng, Senin (11/06).

Sebelumnya Komandan Kodim 1502/Masohi dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXV Kodim 1502/Masohi bersama pengurus melaksanakan pembagian makanan dan minuman takjil hal ini disambut dengan rasa bahagia dan senang oleh para Anak-anak Panti Asuhan dan di lanjutkan

Ny. Hari Sandi berharap kegiatan berbagi takjil baik di Panti Asuhan maupun di jalan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan, selain itu dengan mengajak serta Bhayangkari Polres Malteng dalam kegiatan ini agar tetap bisa menjaga hubungan baik, silaturahmi dan kekompakan antara Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXV Kodim 1502/Masohi dan Bhayangkari Polres Malteng.

Turut berpartisipasi dalam kegiatan ini Komandan Kodim 1502/Masohi, Letkol Inf Hari Sandhi Chrishandoko, dan Kapolres Malteng AKBP R. Arthur Simamora S.Ik, para Pasi Kodim 1502/Masohi.

Persit KCK Koorcab Rem 151 PD XVI/Pattimura Gelar Arisan, Bazar Dan Pembagian Tabungan


Bertempat di Balieo Slamet Riyadi Korem 151/Binaiya telah diselenggarakan Pertemuan Anggota dilanjutkan dengan arisan, pembagian tabungan dan bazar Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 151 PD XVI/Pattimura dalam rangka menyambut hari raya Idul Fitri 1439 H yang dipimpin langsung oleh Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 151 PD XVI/Pattimura Ny. Christian K. Tehuteru. Selasa, (12/06).

Dalam Kegiatan ini Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Koorcab Rem 151 memberikan pengarahan diantaranya agar isteri prajurit harus selalu bisa mengatur dan mengukur kemampuan keuangan sesuai gaji yang diterimakan dari suami, “Jadi seorang ibu  harus pandai-pandai mengatur pengeluaran keuangan yang intinya kurangi pemborosan gunakan sesuai kebutuhan dan juga seorang ibu merupakan inti dari kebahagiaan rumah tangga,” Ungkap Ny. Christian K. Tehuteru.

Dari pantauan, kegiatan yang menjual diantaranya adalah hasil olahan kreatif ibu-ibu Persit berupa kue kering, masakan khas lebaran dalam kemasan kedap udara dan berbagai macam aneka kebutuhan pokok lainnya.

Pertemuan rutin dan arisan kali ini juga dilanjutkan dengan acara pembagian tabungan bagi anggota persit, hal ini dilakukan guna membantu keperluan saat menjelang Hari Raya Idul Fitri.