Komandan Resor Militer (Danrem) 151/Binaya, Brigadir Jenderal TNI Antoninho Rangel da Silva, menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat dalam sosialisasi Pilkada 2024 di Provinsi Maluku.
Ia menekankan kesiapan penuh TNI untuk mendukung keamanan dan kelancaran pelaksanaan Pilkada serentak, sekaligus menegaskan netralitas prajurit TNI dalam proses politik tersebut.” Ungkap Danrem Kepada Wartawan usai Kegiatan Sosialisasi Pilkada serentak bertajuk tema “Sukseskan Pilkada Serentak sebagai Implementasi Asta Cita Memperkokoh Ideologi Pancasila dan Hak Asasi Manusia.” yang berlangsung di Gedung Auditorium Unpatti Ambon,Rabu (20/11/2024).
Danrem mengungkapkan bahwa pasukan TNI telah disiagakan di seluruh wilayah strategis yang telah ditentukan. Dukungan anggaran dari pemerintah kabupaten juga menjadi faktor pendukung kesiapan ini.
“Pasukan kami siap membantu pemerintah daerah dan aparat kepolisian guna memastikan situasi tetap kondusif selama Pilkada,” tegasnya.
Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dengan menggunakan hak pilih secara bijaksana.
“Kami harap masyarakat Maluku menjaga Pilkada ini tetap damai, bebas konflik, dan menjadi contoh pelaksanaan demokrasi yang terintegrasi dengan baik,” ujar Danrem.
Netralitas TNI adalah Harga Mati,” seru Danrem Tegas.
Danrem juga menegaskan komitmen TNI untuk tetap netral sesuai amanat Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 Pasal 2. “Netralitas adalah harga mati bagi TNI.
Kami adalah alat negara yang bergerak atas keputusan politik negara, bukan alat politik kelompok tertentu,” tegasnya.
Ia memperingatkan prajurit yang melanggar aturan akan dikenai tindakan tegas.
Hal ini juga menjadi arahan langsung dari Panglima TNI yang terus mengingatkan pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap institusi TNI.
Acara sosialisasi Pilkada 2024 di Maluku mendapat pujian dari Danrem yang menyebutnya sebagai kegiatan luar biasa. “Antusiasme masyarakat sangat tinggi, pertanyaan-pertanyaan yang diajukan menunjukkan wawasan yang luas serta pemahaman terhadap etika dan pendidikan politik.
Ini menunjukkan kedewasaan masyarakat Maluku dalam berdemokrasi,” ungkapnya.